Kenapa Lebih Pilih Pertamax dari Premium?

Nasional / 27 April 2012

Kalangan Sendiri

Kenapa Lebih Pilih Pertamax dari Premium?

Lois Official Writer
5265

Wakil Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Fahmi Harsandono, mengungkapkan tertundanya realisasi pengendalian konsumsi BBM bersubsidi bisa mengakibatkan alokasi BBM yang tersedia untuk masyarakat selama sembilan bulan ke depan semakin tipis.

Apa dampaknya dengan semakin menipisnya subsidi tersebut? Tentunya, akan ada langkanya BBM subsidi dimana-mana. Hal itu sedikit banyak akan mempengaruhi mobilitas di Indonesia. Karena itu, dari penelitian sederhana yang dilakukan oleh Jawaban.com, masyarakat diajak berperan serta untuk lebih memakai pertamax daripada premium, dengan alasan-alasan berikut :

  1. Tanpa pembatasan, BBM subsidi akan habis pada bulan Oktober mendatang. Pembatasan dilakukan karena memang hanya mereka yang layak saja yang harusnya memakai BBM subsidi. Masyarakat yang sadar dan berada di tingkat ekonomi yang tinggi, dapat lebih memilih pertamax dibandingkan premium subsidi.
  2. Premium mempunyai nilai oktan 88, sedangkan pertamax 92. Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin. Semakin tinggi oktan, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran spontan ini bisa dihindari dengan angka oktan yang tinggi. Tapi hati-hati, jangan membeli BBM yang oktannya terlalu tinggi, harus disesuaikan dengan tekanan kompresi kendaraan. Premium kompresi 7:1-9:1, sedangkan pertamax baiknya digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1-10:1. Bila terlalu tinggi, akan menimbulkan penumpukan kerak pada ruang bakar.
  3. Pertamax mengeluarkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibandingkan premium. Artinya, polusi udara yang dihasilkan pun berkurang.

Semua alasan di atas kenapa kita lebih memilih pertamax, dengan catatan kompresi kendaraannya memang sesuai dengan pertamax, dilandasi juga oleh satu dasar pemikiran bahwa kita cinta negara kita. Kita tidak menginginkan adanya kesulitan-kesulitan yang baru. Kita ingin mereka yang berada pada tingkat ekonomi yang lebih rendah daripada kita dapat turut merasakan ketenangan, tanpa perlu dirisaukan dengan BBM. Dan karena kita peduli pada negara ini.

Sumber : tempo.co by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami