Uskup Agung York menerima 50 kepala sekolah dari sekolah dan akademi di seluruh Inggris utara dan mengutarakan pentingnya pendidikan agama. Sambil menemui para kepala sekolah di kediaman resminya, Bishopthorpe Palace, Dr John Sentamu menantang keputusan Menteri Pendidikan Michael Gove yang meniadakan Pendidikan Agama dari sekolah-sekolah Inggris.
“Pengetahuan agama membentuk dan menciptakan sebuah budaya,” ujarnya. “Apapun yang mungkin dipikirkan Michael Gove, di negeri ini, agama dan praktek tidak akan pernah dapat dipisahkan. Tentu saja ini sebuah kesalaan, untuk mengubah pendidikan dalam sebuah kotak dengan berfokus pada keberhasilan ujian dan ketersediaan tenaga kerja terampil bagi dunia industri dan perdagangan. Pendidikan adalah baik untuk kepentingan diri sendiri.”
Sentamu kemudian menambahkan, “Mencoba mengesampingkan Yesus Kristus seperti mencoba untuk menyamarkan kubah Katedral St Paulus dengan topi berbandul. Hal ini tidaklah mungkin.”
Pendidikan Agama dihilangkan dari sekolah tinggi di Inggris meskipun mengundang keprihatinan dari para petinggi gereja akan nasib masa depan para pelajar. Petisi nasional ditandatangani oleh lebih dari seratus ribu orang yang menyerukan untuk memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum sekolah.
Keputusan penghilangan pelajaran agama mendapat kecaman keras dari Gereja Inggris bulan lau, dengan mengatakan hal itu memicu beragam masalah di seluruh sistem sekolah.
Sekolah gereja melalui Future report menyatakan bahwa dengan mengesampingkan revisi terhadap keputusan ini dari kurikulum nasional cenderung memiliki efek merusak pada status pelajar meskipun memiliki retensi terhadap persyaratan hukum. Namun pemerintah Inggris tampaknya tidak memiliki keinginan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam kasus ini.
“Saat gereja Inggris telah menerima beberapa tawaran untuk bekerjasama dengan mitra lain dalam mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan pendidikan agama, tanggapan pemerintah terhadap keprihatinan ini sungguh mengecewakan,” ujarnya
“Secara realistis, gereja terbatas dalam kemampuannya untuk mempengaruhi praktek di kelas bahkan di sekolahnya sendiri. Meskipun demikian, gereja akan terus menyerukan dan berkehendak melanjutkan seruan ini untuk memberikan tekanan dan pengakuan akan timbulnya kehancuran akibat ditiadakannya pelajaran agama.”
Sentamu kemudian menambahkan, “Kualitas tinggi dari pendidikan agama dan ibadah lokal harus terus membuat kontribusi besar bagi etos orang kristen dalam gereja sekolah.”
Anak-anak membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai agama karena pada dasarnya nilai-nilai itulah yang akan menjadi pagar dan batasan dalam segala langkah dan tindak-tanduk mereka. Tanpa itu, pola pikir dan tindak-tanduk yang menjauh dari kebenaran Firman Tuhan akan semakin menyimpang.
Baca Juga: