Aktivis Kecam Pantai Tangerang yang Dikeruk dan Dijadikan Pulau

Nasional / 25 April 2012

Kalangan Sendiri

Aktivis Kecam Pantai Tangerang yang Dikeruk dan Dijadikan Pulau

Lois Official Writer
2515

Bukan hanya Dubai yang bermimpi punya pulau baru, Tangerang pun punya mimpi yang sama. Mimpi ini mendapat penolakan dan kecaman dari aktivitis lingkungan. Meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Tangerang mengklaim proyek itu legal. “Tidak ada yang kami langgar. Semua izin sudah ada dan didasarkan hukum kuat, maka proyek reklamasi ini akan jalan terus,” kata Akip. Akip memastikan teknik folder yang akan dilakukan dalam reklamasi tersebut sudah melalui analisis dari tim ahli sehingga aman dan ramah lingkungan.

Reklamasi, kata Akip, akan dimulai dari tengah laut dengan kedalaman delapan meter dari permukaan laut dengan bentuk pulau-pulau. Pengerukan laut yang akan dimulai tahun 2012 ini, menurut Akip, akan dilakukan dengan jarak 200-500 meter dari bibir pantai untuk mencegah abrasi pantai.

Aktivis lingkungan telah meminta proyek reklamasi itu dihentikan. Alasannya, menurut Romly Revolvere, Koordinator Wahana Lingkungan Hijau Fortuna Tangerang, selain berdampak buruk terhadap lingkungan, reklamasi pantai juga berdampak terhadap masalah sosial karena ribuan nelayan akan tersingkir dan kehilangan pekerjaan akibat rusak dan hilangnya akses melaut.

Akan ada enam pulau yang masing-masing dilengkapi kawasan hunian dan komersial. Pulau-pulau tersebut akan memiliki luas bervariasi dari 2000 hektar hingga 3000 hektar. Enam pulau tersebut akan dipisahkan oleh aliran sungai yang merupakan kanal-kanal dan tepinya akan dibangun tanggul tinggi yang berfungsi sebagai penahan ombak, pencegah banjir, dan abrasi. Enam pulau yang berada di lahan seluas 9000 hektar di kawasan pantai utara Tangerang ini juga akan memiliki pelabuhan khusus, terminal, dan kawasan industri.

Sumber : tempo.co by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami