Seperti yang dilansir oleh Associated Press pada 12 April 2012 waktu setempat, ada seorang bayi yang secara mujizat kembali hidup setelah 12 jam dinyatakan meninggal dan sudah ditaruh di peti jenazah. Bayi yang bernama Luz Milagros atau dalam bahasa Indonesia berarti Cahaya Mujizat ini menderita berbagai penyakit kritis karena dia lahir sebagai bayi prematur setelah kehamilan 3 bulan dikandung ibunya.
Menurut Dr. Diana Vesco, pemimpin di rumah sakit Perrando di Provinsi Chaco, Buenos Aires, Argentina Milagros mengalami gangguan hebat disertai kerusakan syaraf. Sejak kelahirannya, bayi itu sudah dimasukkan ke incubator dan diberikan antibiotic. Ibunya, Analia Bouter, mengatakan dia mendapatkan telepon dukungan dari Presiden Cristina Fernandez dan ingin melihat bayi tersebut jika sudah keluar dari perawatan intensif.
Luz Milagros, yang beratnya turun dari 800 gram menjadi 750 gram, sejak lahir belasan hari yang lalu memang sudah memiliki resiko tingkat tinggi karena berat badan dan kelahiran prematurnya. Hanya 20 menit setelah kelahirannya, dia langsung dinyatakan meninggal dan para dokter memberikan surat sertifikat kematian.
Bayi yang berada di dalam rahim ibunya hanya selama 26 minggu itu pun ditidurkan di peti mati dan kemudian dibawa ke ruang es. Dua belas jam kemudian ketika Bouter dan suaminya ingin mengucapkan kalimat perpisahan terakhir, dia pun menyentuh wajah bayinya. Dia pikir itu hanya imajinasinya, namun ternyata bayinya memang hidup. Tentang hal itu, dokter sendiri sudah melakukan prosedur ketat dan menyatakan tidak ada tanda kehidupan. “Tentang apa yang terjadi kemudian, kita tidak punya penjelasan.” kata Jose Luis Meirino, direktur rumah sakit tersebut. Kasus ini diketahui umum ketika menteri kesehatan Chaco, Rafael Sabatinelli, mengumumkan lima ahli obat-obatan telah ditahan karena kejadian ini.
Janin yang usianya baru 3 bulan, mulut dan hidung sudah terlihat jelas, tangan pun sudah mulai bergerak bebas. Namun tentu masih ada pembentukan lain yang belum sempurna sehingga jikalau dilahirkan bisa saja meninggal. Tapi kejadian ini membuat kita melihat dengan jelas bahwa Tuhan terus bekerja, bahkan di dalam ketidaksempurnaan manusia, kuasa-Nya dinyatakan.
Sumber : ap/lois horiyanti