Making Everyday Your Masterpiece

Kata Alkitab / 9 April 2012

Kalangan Sendiri

Making Everyday Your Masterpiece

Lestari99 Official Writer
8654
Yesterday is a history, tomorrow is a mistery.
Today is a gift. That’s why we call it present.

Apa yang membedakan orang sukses dan orang yang tidak sukses? Tentu ada banyak sekali faktor namun pengalaman dan berbagai penelitian membuktikan kalau orang-orang sukses senantiasa melakukan hal-hal terbaik dalam keseharian hidup mereka. Mereka menyadari kalau kesuksesan besar senantiasa dibangun atas dasar kesuksesan kecil setiap harinya. Bukankah kita semua tahu kalau prestasi besar tidak mungkin dibangun dalam semalam? Semua prestasi besar dibangun atas dasar sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah. Itulah sebabnya orang-orang sukses menjadikan setiap hari sebagai karya terbaik mereka.

Berikut ini adalah beberapa tips agar kita juga bisa menjadikan hari demi hari kita penuh makna.

1. Awali hari dengan mengucap syukur. Sikap yang baik adalah awal yang baik dalam mencapai tujuan. Mengawali hari dengan berdoa dan mengucap syukur bahwa kita masih hidup, sehat dan diberikan kesempatan untuk berbuat hal-hal yang baik tentu akan meningkatkan motivasi kita di pagi hari.

2. Jadilah motivator bagi keluarga Anda. Ucapkan hal-hal yang baik bagi orang-orang yang Anda kasihi di pagi hari. Peluk dan cium istri, suami serta anak-anak Anda. Jika hari tersebut ada anggota keluarga lainnya yang akan menghadapi momen khusus (misalnya anak yang sedang ujian), doakan mereka. Atau, lakukan sesuatu yang bermakna bagi mereka. Misalnya menyiapkan makan pagi atau sekedar membuat minuman seringkali bisa meningkatkan suasana harmonis karena semua orang merasa dipedulikan. Pamitlah ketika akan meninggalkan rumah sehingga kita mendapatkan restu dari yang di rumah untuk berkarya hari ini.

3. Tunjukkan sikap bersahabat selama perjalanan ke kantor. Di mana-mana kita bisa menemukan orang yang stres. Berikan senyuman yang tulus kepada mereka. Ada teman yang memiliki kebiasaan memberikan tempat duduknya di bis bagi lansia. Jika menggunakan kendaraan pribadi, hormati juga sesama pengguna jalan. Berikan kesempatan bagi yang akan menyebrang. Jika ada yang menyalip dengan ugal-ugalan atau membuat Anda terkejut, anggap saja orang tersebut sedang terburu-buru, misalnya pengen segera buang air. Sikap ini akan mengurangi stres selama perjalanan. Doakan juga orang-orang yang tidak seberuntung Anda yang Anda temui sepanjang perjalanan, misalnya para petugas kebersihan berusia lanjut yang harus bekerja di bawah teriknya sinar matahari dengan upah yang nyaris sulit untuk hidup secara layak.

4. Masuk kantor dengan prinsip S.E.E. Kantor ibarat rumah kedua bagi setiap pekerja sebab setiap minggu kita bisa menghabiskan waktu 40-50 jam di kantor. Ketika kaki melangkah memasuki rumah kedua gunakan prinsip S.E.E (smile, eye contact and enthusiasm). Tersenyum dan tataplah mata rekan-rekan kerja. Sapalah mereka dengan penuh antusias.

5. Bekerjalah dengan prioritas yang tepat. Agar tidak terjebak dalam rutinitas kerja, biasakanlah diri membuat prioritas kerja setiap harinya. Pekerjaan mana saja yang penting (karena merupakan kewajiban Anda) dan mendesak (harus segera diselesaikan). Disiplinkan diri Anda untuk bekerja sesuai dengan prioritas yang telah Anda buat itu. Itulah sebabnya Anda perlu membuat secara tertulis to do list.

6. Bersikap positif terhadap tantangan kerja. Para siswa tahu jika mereka akan naik kelas tentu ada ujian. Begitu pun dalam dunia kerja. Tugas-tugas baru yang sama sekali belum pernah Anda lakukan bisa membuat Anda stres atau bergairah. Sedikit stres tentulah hal yang wajar dan baik karena bisa membuat Anda lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu. Minimalisir stres dengan belajar dari rekan-rekan lainnya atau atasan Anda. Atau cari bahan (di buku, internet, dsb) agar Anda memiliki petunjuk bagaimana melakukan tugas-tugas baru tersebut.

7. Manfaatkan waktu makan siang untuk mengisi kembali mental Anda. Manusia memiliki lapar fisik, lapar mental dan lapar rohani. Lapar fisik hanya bisa dipuaskan dengan makanan fisik. Begitupun lapar mental dan rohani yang hanya bisa dipuaskan dengan makanan mental dan rohani (Man shall not live by bread alone). Lapar rohani dan mental seringkali ditandai dengan kekeringan motivasi dalam hidup. Waktu makan siang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk me-recharge kembali mental dan rohani kita. Caranya, luangkan waktu sebentar untuk berdoa, membaca buku saku yang positif, mendengarkan lagu yang positif, menelepon teman atau keluarga atau mendiskusikan hal-hal yang positif. Hindari bergosip ria!

8. Akhiri waktu kerja Anda dengan rasa syukur. Sebelum meninggalkan kantor, luangkan waktu sejenak untuk evaluasi diri, apakah semua pekerjaan hari ini telah tuntas dikerjakan? Pekerjaan mana saja yang akan dilanjutkan esok hari? Lalu, bersyukurlah atas kesempatan kerja hari ini yang telah dilalui dengan sebaik-baiknya. Ingatlah bahwa sukses adalah perjalanan untuk melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik.

9. Luangkan waktu bersama orang yang Anda kasihi atau lakukan aktivitas yang menyenangkan. Jangan terlalu serius dengan hidup Anda. Nikmatilah. Lakukan hobi selepas jam kerja. Pergi jalan-jalan, fitness, mengunjungi teman atau sekadar menghabiskan waktu untuk nonton TV bersama anggota keluarga lainnya atau menemani anak belajar kerap kali membuat kita sadar bahwa hidup ini sungguh indah.

10. Akhiri hari dengan mengucap syukur. Tidak seorang pun dapat memastikan bahwa esok kita masih hidup. Namun, hari ini yang telah dilalui dengan baik, terlepas dari suka-duka yang kita alami, patutlah kita syukuri. Dengan begitu, kita boleh terlelap dalam tidur malam ini karena kita tahu bahwa kita telah melakukan yang terbaik hari ini.

Sumber : Paulus Winarto
Halaman :
1

Ikuti Kami