Sebuah komunitas di Jakarta yang peduli akan kejayaan Indonesia telah mengundang dua jawara pejabat publik ini untuk ngobrol-ngobrol dan makan soto bareng di Kauman. Sebuah hajatan yang menggetarkan setiap hati masyarakat khususnya di Ibu Kota yang sebentar lagi akan melaksanakan Pilkada. Jelas ini bisa menjadi modal politik untuk menangguk tambang emas pemilih DKI-1.
Betapa tidak, pertemuan ini seperti mendudukan supremasi ketokohan dan kepopuleran tokoh Joko “Jokowi” Widodo yang bertarung untuk menjadi DKI 1 bersama Bung Ahok (Basuki Tjahja Purnama) sambil jualan baju kotak-kotak, dan bertekad untuk berkampanye tanpa harus mengotori Jakarta yaitu pasang gambar, spanduk, baliho dll (cara yang brilian!)
Komunitas tersebut telah memandang dan memimpikan bahwa kedua tokoh ini secara profetik (dinubuatkan/diramalkan) oleh komunitas ini sebagai pejabat ”berkelas satrio piningit” yang artinya pejabat yang akan mampu mengurai carut marut kekusutan negeri ini.
Publik pun tentunya masih ingat Om Dahlan (Dahlan Iskan). Tokoh bertangan dingin ini mengurai kekusutan PLN, dan baru-baru ini (agak terlambat) telah melempar kursi gardu tol yang tidak ada petugas jaganya. Dahlan juga membebaskan hampir seratusan mobil melenggang kangkung tanpa bayar masuk tol dan lancarlah jalanan. (Apakah bapak tidak tahu standar operating procedure kerja para birokrat di Indonesia? Yaitu kalau bisa dipersulit ngapain dipermudah!! Kalau sudah sulit tinggal di kacau-balaukan!!!)
Tindakannya itupun mengundang simpati dan menjadi trending topic di jejaring sosial. Berbagai media cetak maupun elektronik ramai membicarakan. Saya menangkap ini pejabat yang dicintai rakyatnya.
Jokowi, belakangan ini masuk dalam daftar sebagai walikota terbaik di dunia. Dia dikenal sebagai orang yang mampu membuat kota Solo demikain maju, brilian, mengangkat taraf hidup pedagang kecil dan peduli dengan rakyat. Figur bersih seorang pejabat, sederhana dan masih banyak lagi anda tambahkan tentang performanya.
Tapi jangan lupa masukan figur metal dan rocker yaa haha... Namun demikian kedigdayaannya akan ditantang pada Juli ke depan. Apakah dia akan sanggup keluar menjadi jawara Gubernur Jakarta (Bagi saya sih kalau dia menang biasa saja ngga ada yang aneh, tapi akan menjadi luar biasa jika kalah!)
(bersambung)
Penulis adalah Paulus "Pat" Danang, budayawan dan pemerhati dunia media Indonesia.
Sumber : Jawaban.Com