KPI Cekal Lagu Berlirik Vulgar

Nasional / 2 April 2012

Kalangan Sendiri

KPI Cekal Lagu Berlirik Vulgar

daniel.tanamal Official Writer
4512

Sekian lama keprihatinan masyarakat terhadap beredarnya lagu dengan lirik bernada vulgar, akhirnya mendapatkan jawaban. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah melakukan langkah resmi dengan mencekal beberapa lagu yang dinilai memuat lirik vulgar.

KPI mengakui mendapat pengaduan dari masyarakat tentang maraknya lagu-lagu dangdut berlirik vulgar. "Setelah menganilisa lirik-lirik lagunya, kami telah mencekalnya dan tidak boleh dinyanyikan lagi," begitu pernyataan dari Wakil Ketua KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran, Ezki Suyanto di Surabaya, Minggu (1/4) seperti dirilis Antara.

Dijelaskan lebih jauh masyarakat khawatir para penikmat musik khususnya kalangan remaja terkontaminasi gara-gara lirik lagu tersebut. Pencekalan ini memang tidak berlaku bagi artis yang menyanyikannya, namun hanya lagunya saja. Namun KPI tidak akan segan-segan memberikan peringatan kepada pihak yang menayangkan atau memutar lagu-lagu daftar cekal. "Pasti akan ada sanksi teguran bagi radio dan televisi yang memutar lagu-lagu berlirik vulgar-vulgar itu," papar Ezki.

Beberapa lagu yang dicekal tersebut diantaranya adalah dua lagu yang dinyanyikan oleh Julia Perez, berjudul "Belah Duren" dan "Paling Suka 69". Lagu lainnya yang dicekal adalah "Mobil Bergoyang" yang dibawakan Lia MJ, " Pengen Dibolongi" oleh Aan Anisha serta "Cinta Satu Malam" oleh Melinda.

Dari catatan yang dimiliki KPI, pada 2011, KPI telah menjatuhkan 55 sanksi kepada lembaga penyiaran TV yang melakukan pelanggaran. Sedangkan, hingga Maret 2012, KPI sudah menjatuhkan 15 sanksi kepada lembaga penyiaran berupa sanksi peringatan dan imbauan. Pihaknya menilai, masih banyak siaran TV yang melanggar karena menayangkan adegan kekerasan, muatan seksual dan melanggar jam tayang yang ditentukan.

Sebagai jembatan komunikasi dan wadah informasi, media harus bertanggungjawab dalam menayangkan setiap konten programnya, agar dampaknya tidak berpengaruh negatif terhadap masyarakat, terlebih anak-anak. Masyarakat pun harus lebih jeli dalam menyaksikan dan mengkonsumsi tiap tayangan di setiap media.

Sumber : Jawaban.com - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami