Tahta Suci vatikan menyambut baik keputusan pemerintah Kuba yang menjadi Hari Raya Paskah sebagai hari libur nasional. Keputusan itu tentu saja merupakan sebuah kejutan besar bagi umat Katolik dunia, mengingat Kuba adalah negara dengan ideologi komunis yang konsisten.
“Fakta bahwa pemerintah Kuba mengabulkan secara cepat permintaan Paus (Benediktus XVI) melalui presiden Raul Castro, mengenai Paskah yang dijadikan hari libur nasional, adalah sebuah langkah yang positif,” ungkap juru bicara Vatikan, Federico Lombardi.
Meskipun pemerintah telah menetapkan Paskah jumat depan akan menjadi hari libur nasional, namun belum ada kepastian apakah hal tersebut akan berlaku untuk tahun selanjutnya. Namun sejarah pernah mencatat bahwa pada Desember 1997 mantan presiden Fidel Castro telah menetapkan hari raya Natal sebagai hari libur nasional permanen. Hal itu pun dilakukan atas permintaan mendiang Paus Yohanes Paulus II.
“Vatikan berharap bahwa keputusan ini (libur Paskah) akan memfasilitasi terciptanya kebersamaan umat beragama dalam liburan Paskah. Juga berharap bahwa kunjungan Paus dapat melahirkan buah yang baik bagi gereja dan umat di Kuba,” kata Lombardi.
Komunikasi yang penuh kasih dan niat baik yang dilandaskan semangat persatuan dalam setiap kunjungan pelayanan kita, akan mampu menembus batas dan merobohkan penghalang yang menjadi benteng pemisah diantara sesama. Pengorbanan Kristus di kayu salib membuktikan bahwa, mukjizatnya yang mempersatukan tidak pernah surut.
Sumber : asianews - niel