Meskipun seruan Paus Benediktus XVI dalam memperkenalkan kebebasan ekonomi yang lebih besar kepada Rakyat Kuba sepertinya tak mendapat tanggapan positif dari pemerintah Kuba, seorang Uskup Agung Miami tetap optimis bagi masa depan pulau komunis ini.
Uskup Agung Miami Thomas Wenski adaah salah satu dari ratusan orang Amerika yang melakukan ziarah ke Kuba hanya untuk menyaksikan kunjungan bersejarah dari Paus Benediktus.
Meskipun para pejabat Kuba memperlihatkan sinyal yang jelas bahwa tidak akan ada reformasi politik di Kuba, Wenski tetap memilih untuk melihat dan melangkah dengan iman.
“Kami berdoa agar kunjungan Paus ini dapat membantu rakyat Kuba untuk melangkah menuju masa depan yang penuh harapan,” ujar Wenski.
Wenski melakukan perjalanan bersama dengan Paul Cejas, seorang keturunan Kuba-Amerika yang tidak pernah lagi menginjakkan kaki ke Kuba selama 52 tahun. Cejas juga mengharapkan perubahan atas tanah airnya.
“Mari kita melihat ke depan dan memandang bagaimana kondisi rakyat Kuba, baik mereka yang tinggal di Kuba maupun di luar Kuba. Mari memandang masa depan dan bersama-sama melihat apa yang dapat kita lakukan bagi negara kita,” ujar Cejas.
Sementara itu, Wenski mengingatkan rakyat Kuba untuk tetap bersabar.
“Paus tidak dapat melakukan dalam satu hari apa yang rakyat Kuba belum mampu lakukan dalam 50 tahun,” ungkapnya kepada The Miami Herald.
Sebuah sikap dan dorongan yang seharusnya dimiliki setiap kita. Bagaimana kita dapat memiliki paradigma berbeda di tengah segala konflik yang terjadi atas negeri ini, dan memiliki iman serta seruan untuk mendoakan bangsa dan negara bagi masa depan yang lebih baik.
Sumber : cbn.com