Indonesia Butuh Argumentasi, Bukan Demonstrasi

Nasional / 26 March 2012

Kalangan Sendiri

Indonesia Butuh Argumentasi, Bukan Demonstrasi

daniel.tanamal Official Writer
3545

Demonstrasi yang sandaran pembelaannya pada kekuatan massa dianggap hanya akan mengancam kemampuan demokrasi sebagai cara memberi solusi. Bahkan, terkesan hanya menghasilkan anarki demokrasi. Hal itulah yang disebutkan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga.

Ia pun menegaskan yang diperlukan Indonesia saat ini, yakni mengadu argumentasi, bukan kerumunan yang berteriak di jalan. "Indonesia saat ini butuh peraduan argumentasi di parlemen, bukan kerumunan yang berteriak di jalan. Anarki demokrasi akan terjadi ketika otot mengalahkan akal," tuturnya melalui pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/3).

Ia pun mengatakan perlu ada upaya untuk menyelamatkan demokrasi, agar tidak terjebak pada anarkisme. Daniel mengatakan, yang dapat menyelamatkan dari anarki demokrasi, yakni ketika perdebatan tentang subsidi BBM di DPR menghasilkan opsi-opsi terbaik dari yang mungkin dipilih. "Yang jauh lebih penting untuk diamati bukan demonstasi di jalan-jalan, tapi perdebatan yang terjadi di Senayan," tuturnya.

Bahkan, Daniel menyebutkan demokrasi di Indonesia telah mencapai tahapan paling kritis dalam perkembangannya sejak 1998. Daniel menjelaskan, saat ini merupakan titik, ketika parameter fundamental demokrasi berhadapan secara diametral. "Keluasan partisipasi melawan kedalaman argumentasi. Bahaya yang saat ini kita sedang kita lihat yakni bila demonstrasi hanya menghasilkan kebisingan dan kehilangan pesan publiknya yang penting, yaitu akal dan kebaikan bersama," tandas Daniel.

Dibutuhkan kedinginan bersikap melalui pendekatan yang hangat dari pemerintah kepada para demonstran yang besok Selasa (27/3)akan menggelar aksi massa besar-besaran yang diperkirakan melibatkan 4.000 ini. Para demonstran pun harus bijak dalam melaksanakan unjuk rasa agar tidak terpancing provokasi dari oknum tidak bertanggungjawab.

Sumber : mediaIndonesia - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami