Republik ini pada satu bulan belakangan, kerap “panas” akibat kebijakan pemerintah yang akan menaikan bahan bakar minyak (BBM). Belum lagi masalah premanisme, menjamurnya eksistensi organisasi masyarakat, hingga gemerlap pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta. Beberapa faktor itu mempunyai satu ekses negatif yang kini “nampaknya” sedang dirancang oleh untouchables hand, yaitu “provokasi.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata “provokasi” merujuk pada “perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan, (bahkan menambahkan) sebaiknya mereka menyadari bahwa yang ditimbulkannya itu akan mengundang pertumpahan darah.” Jelas sudah dampak berbahaya dari “provokasi” untuk keutuhan bermasyarakat.
Contoh provokasi yang kentara dialami publik adalah broadcast via blackberry messenger, yang sering memprovokasi dengan konten kalimat yang menghasut dan tidak diketahui kebenarannya. Seperti berita pembantaian antara salah satu ormas di ibukota dan satu kelompok etnis di Bekasi Jawa Barat. Beberapa program televisi yang isinya sering membahas kenaikan BBM, namun tidak ada solusi kongkrit edukatifnya.
Belum lagi Strategi kampanye pilkada yang saling singgung-menyinggung satu sama lain, tanpa berpikir jauh bahwa hal itu punya daya sensasi ledak yang begitu tinggi untuk pendukung di akar rumput. Bahkan untuk demonstrasi kenaikan harga BBM pekan ini, Istana Negara melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk ikut menjaga. Hal yang dikhawatirkan banyak pihak akan memancing terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Solusi cepat dan instant sering dilakukan siapapun di republik ini untuk keluar dari berbagai masalah yang membelit. Padahal jika pemerintah mau bersosialisasi lebih aktif dan transparan, mau mendengar suara rakyat, aparat pemerintah cerdas dalam mengambil langkah, berikut dengan pola pikir positif dari warga masyarakat, hantu bernama provokasi itu pun akan lenyap ditelan oleh jiwa kebersamaan bangsa, yang telah lama rapuh tergerus oleh sikap individualitas.
Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal