Tomcat Sebagai Penggenapan Wahyu 9

Internasional / 23 March 2012

Kalangan Sendiri

Tomcat Sebagai Penggenapan Wahyu 9

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
9001

Fenomena serangga tomcat yang menghebohkan masyarakat, khususnya warga Surabaya oleh sebagian orang dikaitkan dengan kitab Wahyu. Dari berita yang menyebar lewat Blackberry Messenger (BBM) tersebut, Wahyu 9:3-5 dan ayat 10 diadopsi untuk menyatakan bahwa serangga tomcat adalah pertanda akhir zaman.

Jawaban.com meminta J.P Simamora, orang yang bergelut di bidang teologia, sekaligus koordinator konselor program televisi Onecubed.tv, untuk memberikan opininya. Menurut beliau, apa yang tertulis di kitab Wahyu tentang binatang yang menyerupai belalang dan kalajengking memang akan digenapi, namun hal itu bukanlah apa yang terjadi saat ini.

“Tujuh materai saja belum semua digenapi, padahal apa yang dikaitkan dengan fenomena tomcat itu sudah masuk peniupan sangkakala. Jadi apa yang terjadi saat ini belum apa-apa dan masih ada yang lebih hebat lagi nantinya,” ungkap Simamora.

Simamora memastikan, semua yang tertulis di kitab Wahyu memang akan digenapi, namun menurutnya hal itu tidaklah leterlek atau sama persis dengan teks. Dia mengambil contoh tentang binatang buas, menurutnya saat ini binatang buas yang dimaksud kitab Wahyu bukanlah harimau, macan, singa dan lain sebagainya yang notabene sudah bisa dikendalikan oleh manusia, tetapi lebih kepada virus-virus yang mematikan yang belum bisa dikalahkan oleh manusia.

“Binatang buas yang di kitab Wahyu lebih cenderung kepada virus, bakteri, bahkan nyamuk,” jelas Simamora.

Walaupun demikian, Simamora mengungkapkan bahwa fenomena tomcat ini sebagai peringatan bahwa Tuhan akan menggenapi apa yang tertulis di kitab Wahyu. Simamora menghimbau agar masyarakat merespon hal ini dengan bijaksana dan menggunakan kesempatan ini untuk lebih dekat lagi dengan Tuhan.

Hal yang sama juga disampaikan Daniel Salim, segmen producer program televisi SOLUSI. Menurutnya, jika tidak hati-hati dalam mengaitkan fenomena-fenomena tertentu dengan kitab Wahyu, justru akan membuat kitab Wahyu kehilangan karismanya.

“Kalau sudah di blow up secara berlebihan tapi ternyata tidak terjadi apa-apa, dan lewat begitu saja, nanti kitab Wahyu bisa dianggap sebelah mata dan kehilangan kharismanya. Lalu saat tanda-tanda itu benar terjadi, orang-orang sudah terlanjur tidak percaya,” ungkap Daniel.

Tanpa dihubungkan dengan fenomena tomcat ataupun fenomena-fenomena lainnya, sebagai orang Kristen kita harus sadar bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya untuk itu kita harus berjaga-jaga, karena hari Tuhan akan datang seperti seorang pencuri.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami