Paus Gereja Koptik Mesir, Shenouda III, yang oleh warga setempat disapa dengan Baba Shenouda, wafat pada Sabtu (17/3) yang lalu dalam usia 89 tahun. Mendengar hal ini, ratusan ribu orang berdesakan untuk melayat jenazahnya sehingga menyebabkan sedikitnya enam orang dan puluhan orang cedera. “Hingga hari ketiga melayat, tercatat enam orang meninggal dan lebih 50 orang cedera,” kata pihak keamanan Gereja Koptik di Distrik Abbasea, Kairo Timur.
Sedianya dimakamkan pada hari ini (19/3), pemakamannya pun akhirnya ditunda sampai Selasa besok (20/3) atas permintaan umat Koptik di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat untuk memberi kesempatan mereka melayat jenazah tokoh tersebut.
Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi menyatakan berkabung nasional atas wafatnya Baba Shenouda. Perdana Menteri Mesir Kamal Ganzouri pun turut berbelasungkawa dan menempatkannya sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir. Warga Koptik Mesir, diberi libur kerja selama tiga hari untuk mengantarkan pemimpin panutan mereka di tempat peristirahatan terakhir.
Para pemuka Islam setempat pun menyatakan kehilangan besar atas wafatnya Baba Shenouda, yang memimpin Gereja Koptik sejak 1971 itu. Dia lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut pada 3 Agustus 1923.
Sebuah kehilangan yang besar dirasakan masyarakat Koptik, Mesir. Sayangnya, kehilangan satu orang diikuti juga kehilangan orang-orang yang lain. Inilah contoh segala sesuatu yang berlebihan itu ada kalanya bisa merusak.
Sumber : antaranews/lh3