Keprihatinan diutarakan oleh Johnson Siregar, selaku kuasa hukum dari pendeta Hadassah Werner mengenai minimnya dukungan dari sesama pendeta dan pemimpin kekristenan terhadap kasus tuduhan penodaan agama ini. Ditemui Jawaban.com di kantornya, Johnson panjang lebar menceritakan kasus yang ditanganinya ini.
Bagaimana pendapat anda menyikapi kasus seperti ini?
“Nah yang saya rasakan sekarang keprihatinan saya, ikatan chemistry sesama pendeta untuk memberikan pendapat ataupun argumentasi dan pencerahan dalam kasus ini. Saya mau tanya siapa pendeta yang mau sekarang? Atau memang tidak ada lagi yang mengikat mereka secara moril, secara doa bapak kami, masih ada apa ndak? Aku tantang sekarang pendeta manapun yang mendengar omongan saya ini. Tolong kasih perhatian. Jangan hanya berkhotbah aja tapi untuk masalah yang bermasalah, tidak mau turun tangan!”
Apa yang harus dilakukan para pemimpin Kristen, terutama pendeta?
“Mungkin tidak baik nuansa ini bagi pendeta. Tapi karakter pendeta saya mau menantang. Dengan khotbah yang selalu mereka gombar-gambirkan, rasa pertolongannya mana? Perhatiannya dulu lah. Mereka bersaksi gak, untuk berkata sesuatu terhadap masalah ini? Beranikah mereka membuat kesaksian? Dekati orang-orang yang punya amarah yang tidak jelas ini (para pelapor). Jadi semangat apa yang sekarang kita tunjukan? Semangat kekristenankah? Semangat kehebatan masing-masing kah? Semangat kesatuan tubuh kah? Kudus dan am, apa lagi?”
Apa pelajaran yang dapat ditarik dari kasus ini?
“Dari sekian banyak kasus yang saya tangani, yang paling menyakitkan saya adalah kasus ini dan sakit jiwa saya dibuatnya. Kok kita masih begini kita disini.. Saya pernah bilang, ternyata lebih susah pendeta didamaikan dari pada yang tidak jelas itu. Kira-kira pendeta malu gak dengan omonganku? Jangan sebut dia pendeta, jika dia tidak ada kasih dan kelembutan. Karena itulah yang dia ajari. Pendeta pasti meneriakan dan menyampaikan kelembutan dan kasih.”
Terakhir, apa harapan anda dalam penyelesaian kasus ini?
“Siapa yang puas dengan kejadian ini? Mudah-mudahan diberkati Tuhan lah. Tapi yang lebih kecewa pun mudah-mudahan diberkati sama Tuhan. Tapi yang puas biar lebih puaslah berkatnya. Karena saya tidak merasa rugi ketika orang lain beruntung. Seharusnya memang seperti itu. Kalo ini kan seperti ada orang senang dan puas jika melihat orang lain menderita. Ada orang yang sakit jika Bu Heidi bebas. Ada orang yang puas dan sukacita jika Bu Heidi susah. Inikah sikap seorang anak Tuhan itu? Kita tanyalah sama Tuhan..”
Sumber : Jawaban.com - niel