Ketahuan Selingkuh, Aku Dipaksa Restui Pernikahan Suami

Family / 12 March 2012

Kalangan Sendiri

Ketahuan Selingkuh, Aku Dipaksa Restui Pernikahan Suami

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
18361

Hampir setiap tengah malam telepon di rumah Shanty Citra berdering, Shanty berubah curiga ketika tahu telepon itu dari seorang wanita yang mencari suaminya. Kecurigaan Shanty ternyata benar, dari pemilik warung tempat Shanty biasa belanja, diketahui bahwa suaminya tengah dekat dengan keponakan pemilik warung.

Shanty tidak mau begitu saja percaya, dia mencari tahu kebenaran dari mulut suaminya sendiri. Ketika didesak, suaminya pun mengakui perbuatannya itu, bahkan dia mengaku sudah lama berpacaran. Hati Shanty hancur berkeping-keping mendengar pengakuan itu, namun dia tetap berusaha bertahan.

Bukannya menghentikan aksinya itu, suami Shanty malah semakin menjadi. Dia tega meminta Shanty untuk menandatangani sebuah surat, yang menyatakan bahwa Shanty mengizinkannya untuk menikah dengan wanita simpanannya itu. Suaminya bahkan mengancamnya sambil mengacungkan palu hendak memukul Shanty.

Shanty semakin tertekan, namun dia tidak mau menandatangani surat itu. Dia pun memutuskan untuk kabur dari rumah sambil membawa anak perempuannya yang masih kecil. Beruntung, suaminya tidak memergokinya saat kabur, Shanty pun memulai hidup baru di daerah lain sambil bekerja untuk menghidupi putri kecilnya itu.

Hanya beberapa minggu setelah kepergian Shanty, sang suami berhasil mengetahui keberadaannya. Suaminya sempat memintanya untuk kembali pulang, namun Shanty menolak karena sang suami tetap tidak mau meninggalkan wanita simpanannya itu dan bersikeras ingin menikah lagi.

Meski tidak mendapat restu dari Shanty, suaminya nekat menikah. Dia bahkan menjual perabotan rumah  dan hartanya, untuk membiayai pesta pernikahannya dengan wanita simpanannya itu. Shanty hanya bisa menangis saat mendengar berita itu dari temannya.

Kini tinggalah Shanty harus membiayai kehidupannya bersama putrinya, Vania yang masih berusia empat tahun. Kondisi itu tidak membuat Shanty menyerah, dengan menggendong Vania kecil, dia pergi mengumpulkan daun cincau untuk bisa diolah dan dijual. Shanty sempat merasa menjadi orang yang paling sengsara di dunia, namun keberadaan Vania menjadi penghiburan baginya.

“Saya harus hidup, saya harus kuat, itu semua demi anak saya,” ungkap Shanty.

Melihat kesusahan dan kerja keras yang dialami oleh Shanty, seorang kerabat dekatnya menawarkan pekerjaan di beberapa restoran untuk dikelolah oleh Shanty. Hal ini membuat Shanty tidak perlu lagi khawatir dengan ekonomi keluarganya. Namun ternyata, masih ada ganjalan yang tersimpan di hati Shanty.

Shanty merasa ada kekosongan dalam hidupnya, dia merasa kesepian dan kadang membuatnya susah untuk tidur. Dia merasa tidak ada satu orang pun yang bisa untuk diajak berbicara, karena selama ini dia hanya mengandalkan suaminya saja untuk membahagiakannya, namun sosok itu sudah bersama wanita lain.

Di tengah kehampaannya, Shanty menghadiri sebuah ibadah. Saat itu pesan yang disampaikan adalah tentang pengampunan. Hati Shanty berontak, dia merasa Tuhan tidak adil. “Tuhan itu tidak adil, saya sudah disakitin masih harus mengampuni bahkan memberkati,” ungkapnya.

Shanty menolak untuk melakukan hal itu, baginya sudah baik kalau dia tidak membalas perbuatan suaminya itu. Namun kata-kata dari hamba Tuhan itu terus terngiang dalam pikirannya, malam itu Shanty akhirnya menyerah dan memutuskan untuk memberikan pengampunan kepada suaminya itu.

Shanty berlutut dan berdoa dengan tulus, dia meminta Tuhan untuk memberkati suaminya. Saat itu, beban yang selama ini menekan hidupnya langsung terlepas, kini kelegaan itu dirasakannya secara berlimpah. Shanty juga meminta agar Tuhanlah yang menemani dan terus menuntun hidupnya.

Melalui sebuah telepon akhirnya Shanty mengungkapkan niat baiknya terhadap sang suami. Dia juga minta maaf kepada suaminya apabila dia berbuat salah ketika mereka masih bersama, karena menurut Shanti, mungkin dia punya andil kesalahan sampai akhirnya sang suami mencari wanita lain.

Hidup Shanty kini penuh kedamaian, dia pun rindu agar Vania bisa merasakan hal yang sama. Kepada Vania, Shanty menceritakan bahwa dia telah mengampuni ayah Vania dan dia bertanya kepada Vania, apakah dia ingin berdoa dan meminta agar ayahnya itu kembali bersama mereka.

Vania menangis mendengar pernyataan ibunya itu, namun di luar dugaan dia mempunyai pandangan yang berbeda. Walaupun sangat merindukan sosok ayah, dia memutuskan untuk tidak mau merebut ayahnya itu dari dua adik tirinya.

“Kalau saya merebut papa dari mereka, apa mereka bisa bertahan seperti saya? Apa mereka cukup kuat menghadapi hidup tanpa seorang ayah? Karena itu bisa menghancurkan kehidupan mereka juga,” ungkap Vania menceritakan pertimbangannya.

Kebesaran hati Vania ini membuat Shanty kaget sekaligus bangga. Dia tidak menyangka jika putrinya bisa mempunyai pemikiran yang dewasa dalam mengambil keputusan.  “Saya tidak mau membuat orang lain merasakan apa yang saya rasakan, lagipula saya sudah cukup bahagia dengan apa yang saya dapatkan,” tambah Vania.

Pemulihan terjadi dalam hidup ibu dan anak ini. Tuhan membuktikan bahwa Dia tidak meninggalkan mereka dan semakin lama kehidupan mereka pun semakin diberkati. Tanpa pertolongan Tuhan, Shanty sadar bahwa dia tidak akan bisa sampai seperti ini, termasuk berhasil mendidik Vania.

“Tuhan Yesus menjadi penolong saya, untuk menemani saya bahkan menjadi Ayah untuk anak saya. Yesus adalah kebahagiaan sejati untuk saya dan Vania.” Ujar Shanty menutup kesaksiannya.

Sumber : V120307131120
Halaman :
1

Ikuti Kami