Diberitakan oleh lama Barnabas Fund, seorang pemuka agama di Laos, pendeta Bounchan Kanthavong, telah dibebaskan usai menjalani hukuman penjara selama 13 tahun karena dianggap berkhianat dan menyebar hasutan.
Pendeta Kanthavong ditangkap pada bulan Juni 1999 dan kemudian dijatuhi hukuman dua belas tahun penjara. Dirinya ditangkap karena kegiatannya yang dianggap membahayakan negara, yaitu menyebarkan kabar injil didaerahnya. Karena penyebaran itu membuat 70 orang berbalik dari keyakinan lamanya dan menerima Kristus.
Pertama kali Pendeta Kanthavong diperkenalkan mengenai kekristenan oleh sebuah keluarga Kristen pada Januari 1997 ketika menjalani serangkaian kegiatan bisnis. Kepercayaan barunya ini membuatnya tergerak untuk memberitakan kabar keselamatan bagi warga di lingikungannya desa Vanghai, provinsi Udomsai.
Kegiatan ini dianggap puhak berwenang Laos sebagai aktivitas berbahaya yang mengancam kepercayaan agama tradisional di negara itu yaitu Lao. Sebuah keyakinan seperti animisme yang mempercayai penyembahan roh. Penafsiran penghasutan dan subversif pun dituduhkan kepadanya. Pihak berwenang pun menawarkan kebebasannya jika Pendeta Kanthavong bersedia meninggalkan iman Kristen.
Hebatnya kuasa Tuhan, ketika Pendeta Kanthavong dipenjara, sang istri mengambil alih pimpinan jemaat dan telah memperkembangkannya menjadi 3000 umat percaya. Perjuangan iman Pendeta Kanthavong begitu inspiratif bagi kita, bahwa kabar keselamatan harus diperdengarkan, meskipun melalui bayaran harga berapapun!
Sumber : Barnabas Fund