Sekelompok ilmuwan di Inggris mengajukan debat etika mengenai teknologi baru yang memasangkan teknologi komputer ke otak sehingga menghasilkan manusia super. Ilmuwan yang tergabung dalam Dewan Nuffield untuk Bionetika ini meluncurkan debat ini pada Kamis (1/3) dan akan berlangsung sampai 23 April mendatang.
Memasangkan teknologi komputer ke otak diharapkan manusia dapat memiliki konsentrasi tinggi atau bahkan bisa mengendalikan senjata dengan pikiran. Jelas, teknik ini membuat batas antara manusia dan mesin menjadi kabur. “Mengintervensi otak selalu meningkatkan harapan dan ketakutan sama banyaknya. Berharap bisa menyembuhkan penyakit berbahaya dan ketakutan akan konsekuensi meningkatkan kapabilitas manusia melampaui normal,” kata Thomas Baldwin, professor filsafat dari Universitas York, Inggris, yang memimpin studi ini.
Bagian yang menakutkan dari teknologi ini berkembang di luar bidang kesehatan. Di militer, penerapan antarmuka otak-komputer bisa digunakan untuk pengembangan senjata yang bisa dikendalikan dengan sinyal otak. Di industri game, teknologi antarmuka ini juga menjadi penting. Melalui debat etika ini diharapkan bisa melahirkan rekomendasi.
Penanaman komputer ke dalam otak adalah salah satu ambisi yang mungkin melebihi batas kewajaran. Bolak-balik manusia merasa bisa segalanya dan melakukan segala cara. Namun, ada kalanya kita harus menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Apakah yang dilakukan manusia kali ini adalah suatu hal yang benar? Bukan hak manusia untuk menilai, tapi ada banyak segi aspek yang diperhitungkan. Seperti kesehatan, gangguan yang mungkin dialami, dan banyak lainnya.
Sumber : vivanews/lh3