Cinta Itu Buta Terbukti Secara Ilmiah

Serba-Serbi Sehat / 4 March 2012

Kalangan Sendiri

Cinta Itu Buta Terbukti Secara Ilmiah

Lestari99 Official Writer
6168

Saat seseorang sedang jatuh cinta, apapun rela dilakukan atas nama cinta. Sehingga muncullah istilah ‘cinta itu buta’. Selama puluhan tahun mantra itu dipercaya kebenarannya namun tak ada satupun yang sanggup menjelaskannya secara ilmiah. Namun para ilmuan dari University College London telah menguji dan membuktikan bahwa istilah itu benar adanya.

Sang ilmuan mendeteksi area otak yang diaktifkan ketika seseorang ada dalam kondisi romantis atau merasakan cinta. Di saat yang sama, aktivitas area lain otak sedang tertekan. Bagian ini mempengaruhi pikiran kritis seorang manusia.

Perasaan cinta menekan aktivitas saraf yang berhubungan dengan penilaian kritis terhadap orang lain. Ketika seseorang jatuh cinta, ia kehilangan kemampuan mengkritisi orang yang dicintai. Ini yang menyebabkan seseorang sering salah mengambil keputusan ketika sedang jatuh cinta.

Menjadi buta ketika mencintai bisa karena seseorang selalu mengingat hari-hari pertama dengan pasangan. Indah dan berjalan dengan sangat menyenangkan. Inilah yang membuat cinta itu buta. Area otak yang diaktifkan oleh rasa cinta menghasilkan rasa euforia. Fakta ini menjelaskan bahwa kekuatan cinta romantis dapat menjadi motivasi kegembiraan.

Tak heran bila jatuh cinta, segala sesuatu terasa indah dan menyenangkan. Namun Anda harus ingat, sekalipun ‘cinta itu buta’ terbukti secara ilmiah, tak berarti dapat membenarkan tindakan yang menghalalkan segala cara atas nama cinta, seperti sex di luar nikah.

Tanamkan dalam hati Anda bahwa cinta adalah anugerah. Namun di balik anugerah tersebut, setiap kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kekudusan dan menjalani hubungan seturut dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu latihlah tubuh, hati dan jiwa Anda untuk memiliki penguasaan diri dan pengendalian terhadap hawa nafsu.

Sumber : metrotvnews
Halaman :
1

Ikuti Kami