Aksi bom bunuh diri di Gereja Kristus Nigeria di kawasan pusat negara bagian utara Platuea pada Minggu (26/2) mendapat kecaman dari Presiden Nigeria Goodluck Jonathan. Dirinya menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada para korban, sekaligus mengutuk keras aksi dan otak dari serangan mematikan tersebut.
Jonathan mengatakan siapapun, yang berusaha memecah belah bangsa dengan ketakutan dan teror, tidak akan berhasil. "Pengeboman membabi-buta terhadap umat Islam dan Kristen adalah ancaman bagi semua orang Nigeria yang cinta damai," tambahnya.
Untuk mengatasi separatisme dan mencegah terjadinya hal ini terulang kembali, Jonathan memaparkan bahwa pemerintah secara bertahap dan tegas akan menegakkan keadilan bagi mereka yang berada di balik serangan-serangan dan mengekspos identitas mereka, serta membongkar infrastruktur teror mereka.
"Tindakan-tindakan serupa di balik teror, beberapa kali telah ditangkap dan sedang diselidiki dengan maksud untuk menghukum para pelakunya sebagai pencegahan kepada orang lain," tegasnya.
Kembali Nigeria memberikan pengingat kepada negara lain termasuk Indonesia, mengenai betapa berbahayanya doktrinasi semu yang dilandasi kepentingan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Ketidakwaspadaan dalam bermasyarakat akan berdampak pada stabilitas dan kesenjangan yang dapat mematikan, seperti separatisme di Nigeria.
Sumber : kompas.com - dpt