Jujur Dengan Status Sang Anak Angkat

Parenting / 26 February 2012

Kalangan Sendiri

Jujur Dengan Status Sang Anak Angkat

Budhi Marpaung Official Writer
5038

Anak adalah anugerah Tuhan bagi setiap orang tua di bumi. Ia diberikan dalam kehidupan kita tidak sekedar untuk melanjutkan garis keturunan kita, tetapi juga untuk menggenapi rancangan-Nya di dunia ini.

Namun kita semua sadar bahwa tidak semua dari kita dapat menghasilkan keturunan secara langsung dan karena itu banyak pasangan suami istri yang akhirnya mengambil jalan adopsi atau angkat anak. Hal ini legal dilakukan karena negara memberikan ruang untuk setiap warga negara dapat melaksanakannya.

Menjadi persoalan sekarang adalah apakah orang tua yang melakukan adopsi harus jujur kepada sang anak tentang statusnya? Jika iya, kapan waktu yang tepat untuk mengatakannya? Bagaimanakah kita harus mengatakannya kepada sang anak?

Mari kita bersama-sama secara perlahan-lahan menjawab pertanyaan diatas. Satu hal yang perlu kita sama-sama sepakati di dalam berhubungan dengan sesama manusia adalah lakukanlah hubungan dengan hati yang tulus atau dengan kejujuran. Jika kita semua setuju dengan hal itu maka apapun nama hubungan yang sedang kita jalani yakni apakah suami-istri, orangtua-anak, kakek-cucu, atasan-bawahan, ataupun gembala gereja-jemaat maka tidak boleh ada kepura-puraan.

Alkitab menuliskan bahwa dimana ada keterbukaan maka disitu ada berkat-berkat Tuhan yang melimpah. Lalu kalau begitu, kapan waktu yang tepat untuk kita mengatakan kepada anak tentang status anak angkatnya?

Jika melihat kepada fakta yang ada maka kebanyakan orang tua memilih untuk mengatakan pada saat anak berusia diatas 18 tahun (usia dimana anak dianggap telah dewasa). Selain karena dianggap telah matang secara pikiran, mereka juga matang dalam hal mental.

Anda boleh-boleh saja untuk mengikuti seperti itu. Yang pasti waktu yang tepat untuk mengatakan status anak angkat Anda adalah saat Anda merasa bahwa ia dan juga Anda sudah siap untuk menerima kenyataaan tersebut.

Masalah tentang bagaimana Anda mengatakannya adalah bergantung kepada Anda memulai pembicaraan tersebut dengan sang anak. Mintalah hikmat Tuhan sebelum Anda bertemu dengan anak Anda dan melakukan pembicaraan tentang hal ini.  Mengawali dengan kata-kata kasih kepada anak mungkin bagi Anda adalah cara yang terbaik, tetapi belum tentu itu berhasil. Oleh sebabnya, harapkanlah tuntunan Tuhan bagi hidup Anda.

Jika pada akhirnya reaksi sang anak adalah tetap marah ataupun kecewa dengan Anda dan pasangan maka terimalah itu. Mungkin saat itu, ia memang belum bisa menerima kebenarannya. Namun, percayalah segala yang baik yang Anda berdua tunjukkan dan Anda berdua bawa di dalam Tuhan pasti akhirnya adalah kebahagiaan.

Sumber : berbagai sumber/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami