Seorang siswa SD, Amn (12), dengan sadis menusukkan pisau ke temannya sendiri, SM (12), berkali-kali sampai sekarat. Insiden ini terjadi ketika Amn tidak terima ketika SM meminta agar telepon genggam yang dicuri Amn dikembalikan.
Amn kemudian mengajak SM ke Jalan Puri Pesanggrahan 1 Perumahan Bukit Cinere Indah. Di sanalah Amn menusuk SM sampai akhirnya SM ditemukan kritis bersimbah darah di got perumahan. Keterangan ini diberikan langsung oleh Komisaris Sukardi, Kepala kepolisian Sektor Limo, Depok, pada Jumat (17/2).
Amn menusuk SM di bagian perut, kedua tangan, paha dan betis. Hampir semua tusukan tersebut tembus ke bagian tubuh lain. Sungguh sebuah pelampiasan kemarahan yang luar biasa dilihat dari jenis luka dan tenaga yang yang dikeluarkan Amn. Jika terlambat ditemukan, dapat dipastikan SM akan tewas.
Polisi berhasil menangkap Amn sesaat setelah kejadian setelah polsi mendapat laporan dari petugas keamanan Sekolah Dasar Negeri Cinere 1, tempat pelaku dan korban bersekolah.
Kejadian ini dapat menjadi bahan perenungan bagi setiap kita dari mana seorang siswa SD bisa memiliki kemarahan seperti ini. Anak belajar dari lingkungan sehingga di masa-masa awal hidupnya sangat penting untuk memperhatikan sumber-sumber yang mendatangkan pembelajaran bagi anak. Segala hal yang terjadi di sekitar lingkungan hidupnya diserap utuh-utuh yang terkadang dapat menyesatkan ketika anak tidak mendapatkan bimbingan yang tepat.
Sebagai orangtua, sangatlah penting utuk memperhatikan lingkungan pergaulan, bahan tontonan maupun game-game yang dimainkan anak. Karena terkadang tayangan televisi dan game yang sarat dengan kekerasan menjadi konsumsi sehari-hari anak-anak zaman sekarang yang pada akhirnya menjadi bahan pembelajaran yang keliru bagi anak-anak.
Sumber : kompas.com