Tingginya kriminalitas dan penyebaran penyakit lainnya akibat mengkonsumsi minuman keras (miras) secara tidak bertanggungjawab dan kelewat batas, membuat Gereja Papua menyerukan kepada jemaat untuk menghindari miras.
Hal ini diserukan oleh Wakil Sekretaris Sinode Gereja Kristen Injili di tanah Papua, Pendeta D Watopa. "Akibat pengaruh miras orang bisa melakukan tindakan kriminal serta menjadi penyebab penularan penyakit berbahaya HIV dan AIDS," ungkapnya saat membuka sidang GKI Klasis Biak Selatan, Rabu (8/2).
Watopa mengingatkan bahwa miras hanya membawa kerugian bagi warga Papua. Bahkan setiap miras yang dipasok ke tanah Papua hanya menambah kekayaan pengusaha pemasok tetapi tidak menguntungkan bagi masyarakat khususnya warga jemaat di lingkup GKI Sinode di tanah Papua.
Watopa berharap, melalui sidang klasis Biak Selatan, persoalan minuman keras dan penyakit menular HIV/AIDS dapat menjadi perhatian sebab akibat pengaruh miras dampak yang ditimbulkan cukup banyak di tengah warga jemaat. "Pengaruh miras juga dapat merusak moral dan mental warga jemaat, karena itu masalah ini harus mendapat perhatian peserta sidang klasis GKI Biak Selatan," ungkap Pendeta Watopa dihadapan 324 peserta sidang Klasis Biak selatan.
Gereja dapat terus menyentuh jemaat melalui himbauan dan gerakan nyata untuk menghindarkan generasi bangsa jatuh ke dalam jurang kejatuhan akibat salah dalam memilih terpaan modernisasi yang banyak disalahgunakan.