Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen Miskinkan Indonesia

Nasional / 6 February 2012

Kalangan Sendiri

Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen Miskinkan Indonesia

Lestari99 Official Writer
3045

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2011 mencapai 6,5 persen, sesuai dengan target pemerintah di bawah kepemimpinan SBY. Namun bertolak belakang dengan hal itu, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) bukanlah penentu kesuksesan negara dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, namun justru membuat negara ini semakin miskin sumber daya. Hal ini diungkapkan oleh pakar ekonomi dan politik Amerika Serikat, Lex Rieffel.

“Indonesia tidak menangani sumber daya alamnya dengan efektif. Pemerintah justru menghancurkan sumber daya alam dengan terlalu berlebihan dalam mengeksploitasi dan tidak mengalokasikannya untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan,” ungkap Rieffel.

Di mata Rieffel, Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang mengalami resource curse, atau keterpurukan di tengah sumber daya yang melimpah. Pemerintah Indonesia terlalu terfokus pada upaya meningkatkan PDB tapi mengorbankan sumber daya alam. Statistik PDB yang diperbarui tiap kuartal juga menyesatkan. Misalnya saja, fakta penjualan gas alam hingga miliaran dari Indonesia ke luar negeri. Hasil penjualan ini mendatangkan keuntungan banyak bagi Indonesia sekaligus meningkatkan PDB. Namun pada kenyataannya, gas alam yang merupakan kekayaan Indonesia akan hilang selamanya. Peningkatan PDB ini justru membuat Indonesia semakin miskin.

“Hal ini membuktikan PDB tidak bisa meningkatkan kualitas hidup rakyat. Ada banyak bukti empiris dan studi yang menunjukkan kualitas hidup dan kebahagiaan rakyat tidak ada hubungannya dengan PDB dan kekayaan negara. Sumber hutan dan perikanan Indonesia telah rusak. Hutan digunduli untuk penanaman kelapa sawit. Ini bukan hanya tragedi bagi Indonesia, tapi tragedi bagi kemanusiaan,” ungkap Rieffel.

Pemerintah Indonesia seharusnya melindungi sumber daya alam yang telah banyak dirusak ketimbang menghamburkan uang untuk membeli beragam fasilitas bagi pejabat publik yang sebenarnya tidak perlu diprioritaskan. Karena sampai saat ini jutaan rakyat Indonesia masih berjuang untuk bertahan hidup di tengah tanah yang sesungguhnya kaya raya.

Sumber : vivanews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami