Dalam upaya agar dunia internasional memperhatikan kasus yang menimpa Pendeta Youcef Nadarkhani, seorang pendeta dari Iran, American Center for Law and Justice (ACLJ) bertindak melalui media sosial Twitter agar masyarakat tetap memperhatikan masalah ini. ACLJ mensponsori kampanye “Tweet for Youcef”. Aplikasi Twitter itu mengijinkan ACLJ mengirimkan tweet per hari menyangkut Youcef Nadarkhani kepada pengguna Twitter lainnya.
Ada juga organisasi lain bernama The Voice of the Martyrs, menyarankan agar mereka yang mengikuti perkembangan kasus Nadarkhani agar menulis padanya, baik itu saran ataupun kata-kata penguatan. Kenapa kasus Nadarkhani ini harus mencuat di dunia internasional dan mendapatkan tekanan dimana-mana?
Nadarkhani adalah seorang pendeta yang ditahan pada Oktober 2009 karena memprotes pengajaran agama Islam yang diajarkan di sekolah anaknya. Karena itu, dia dituduh melakukan penginjilan dan kristenisasi. Beberapa kali Nadarkhani diminta untuk berpindah keyakinannya, tapi dia terus memegang dan percaya Yesus.
“Sungguh suatu berita yang luar biasa dimana dia tetap berpegang teguh pada imannya. Berita baik lainnya adalah dunia tetap memperhatikan kasusnya ini,” kata Todd Nettleton, Direktur dari Pengembangan Media di the Voice of the Martyrs kepada christianpost.
Media bisa dipakai untuk mengabarkan kabar baik, menarik perhatian masyarakat dunia, karena memang sudah terbukti tangguh. Kita dapat memakai setiap apa yang sudah ada untuk menyebarkan pesan kasih sekaligus iman seseorang, seperti iman yang ada pada Nadarkhani ini. Kita doakan dia mendapatkan keadilan dan Tuhan menjamah setiap orang yang benci Yesus agar dijamah.