Antara Manusia, Narkoba dan Celaka

Internasional / 30 January 2012

Kalangan Sendiri

Antara Manusia, Narkoba dan Celaka

daniel.tanamal Official Writer
4169

Pasca tragedi maut di Jalan MI Ridwan Rais yang menyebabkan sembilan nyawa melayang akibat diterjang oleh minibus dengan kecepatan tinggi yang dibawa tersangka Afriani Susianti, masyarakat kembali menaruh perhatian serius terhadap peredaran narkoba yang semakin merajalela di Indonesia.

Kesadaran masyarakat di Indonesia dalam berlalulintas sangatlah menyedihkan. Survei memperlihatkan bahwa 90% kecelakaan lalu lintas diakibatkan faktor manusia si pengemudi. Apalagi jika mengemudikannya dibawah pengaruh narkoba dan alkohol, lengkaplah terlihat abai dan remehnya masyarakat Indonesia terhadap keselamatan.

Memang kasus tersebut tidak dapat menggeneralisir bahwa semua masyarakat Indonesia adalah pengemudi yang berbahaya. Namun dapat kita lihat bahwa kesadaran dan pola pikir masyarakat dalam mengemudi sangat rendah. Faktor “manusia” inilah yang harus kita urusi sendiri secara bijak dan penuh hikmat. Kita ini mau menjadi manusia yang menjadi berkat, ataukah menjadi kiamat bagi sesama?

Pemerintah juga wajib “siaga satu” terhadap peredaran narkoba. Cap Indonesia yang merupakan negara transit narkoba internasional masih belum terhapus oleh kacamata dunia. Mirisnya, narkoba hampir mirip dengan media, yaitu menembus batas, ruang dan waktu. Mulai dari warung kopi, penjara, kedai-kafe, sekolah hingga lingkungan pemerintah, semuanya dapat tersedia, jika kita “cerdik” mencarinya.

Lalu ketika dua faktor pertama yaitu “manusia” dan “narkoba” saling berinteraksi, “celaka” menjadi akumulasi dan hasil dari keduanya yang dapat ditebak pasti. Manusia itu dapat mencelakakan dirinya sendiri juga orang lain. Imbasnya celaka ini akan menggurita dengan sendirinya, jika tidak cepat ditanggulangi.

Satu pertanyaan akhir untuk kita renungkan bersama, maukah jika negara kita Indonesia disebut sebagai negara narkoba? Atau nantinya menjadi negara celaka? Jawaban untuk itu semua adalah dengan terus berpegang pada tuntunan Firman Tuhan yang Hidup, menyelamatkan dan membebaskan. Seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11, rancangan Tuhan adalah damai sejahtera, dan bukan rancangan celaka!

Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami