Aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh para demostran buruh bekasi dan menyebabkan kemacetan luar biasa di ruas tol Cikarang-Cikampek nampaknya punya dampak yang besar bagi Istana Negara Jakarta. Presiden SBY pun memerintahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengurus penyelesaian aksi itu.
"Aksi pemblokiran jalan tol bukan keinginan para buruh. Namun, telah merugikan orang banyak. Tindakan itu tidak perlu terjadi bilamana komunikasi antarpihak terkait dilakukan dengan baik," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada seperti dirilis Kompas.com, Jumat (27/1/2012).
Julian mengatakan, kendati tak terkait langsung dengan tuntutan para buruh, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans) tetap harus mengambil inisiatif atau peran dalam memfasilitasi atau menengahi konflik antara buruh dan perusahaan.
"Selanjutnya, Kemennakertrans mensosialisasikan apa yang telah menjadi capaian kesepahaman para buruh atau pekerja dan tempat mereka bekerja. Dengan demikian, masyarakat menjadi jelas, terkait duduk persoalannya dan langkah solusinya," kata Julian.
Aksi unjuk rasa buruh pabrik di Bekasi, Jawa Barat, berlangsung di lima lokasi, yaitu meliputi Jalan Teuku Umar, Jababeka I, Hyundai, Ejip, dan MM2100. Aksi ini membuat Tol Cikampek tidak bisa dilalui sehingga arus Jakarta menuju Bandung dialihkan ke kawasan industri Cibitung.