Pasukan NATO Sita 300 Ton Narkotika

Nasional / 25 January 2012

Kalangan Sendiri

Pasukan NATO Sita 300 Ton Narkotika

daniel.tanamal Official Writer
3508

Narkotika, kembali mencuat pemberitaannya atas tragedi berdarah di Tugu Tani Jakarta Pusat ketika mobil yang dikendarai tersangka Afriyani Susanti menghantam dan menewaska sembilan pejalan kaki di trotoar. Pengaruh Narkotika menjadi penyebab utama mengapa hal itu semua terjadi.

Jangan kaget jika peredarannya hingga kini bertambah meluas dan tak pandang usia siapa pemakainya. Sebuah laporan dari Xinhua pada Selasa (24/1/2012) bahkan memuat mengenai fakta mengejutkan ketika pasukan sekutu NATO pada akhir 2011 lalu menyita narkotika dalam jumlah yang fantastis. Pasukan gabungan itu sukses menyita lebih dari 300 ton narkotika.

Tentu hal ini membuat kebanggan tersendiri seperti diungkapkan Juru Bicara NATO Brigadir Jenderal Carsten Jacobson yang bangga akan hasil kerja pasukannya. Juga merinci sitaan tersebut diantaranya , 97.975 kilogram opium, 8.823 kilogram heroin, 61.168 kilogram mariyuana, dan 148.875 kilogram hashish. "Kami juga menyita lebih dari 160.500 kilogram benih opium. Sitaan tahun lalu itu adalah yang terbesar," katanya.

Bahkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gorries Mere tahun lalu pun mengakui bahwa Afganistan masih menjadi pemasok utama dunia untuk narkotika jenis opium dan heroin. "Sebanyak 93 persen pasokan heroin dan opium berasal dari Afganistan. Sebanyak 80 persen diekspor ke seluruh dunia melalui Iran, Pakistan dan Asia Tengah," ungkap Gorries kala itu seperti dirilis kompas.com.

Selain dimanfaatkan oleh kelompok tertentu di negeri ini dengan dalih sebagai bisnis, narkotika kemungkinan besar akan terus menjadi masalah pelik, bukan saja karena sulitnya memberantas barang haram tersebut, namun juga dimana aparat negara harus berhadapan dengan “invisible hand” yang kini tengah menguasai perdagangan narkotika.

Sumber : kompas.com - dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami