Bertengkar Di Depan Anak Menunjukkan Ketidakdewasaan

Parenting / 25 May 2011

Kalangan Sendiri

Bertengkar Di Depan Anak Menunjukkan Ketidakdewasaan

Lestari99 Official Writer
8291

Sebagai orangtua, kita semua bersalah untuk hal ini. Kita bertindak seperti anak-anak di depan anak-anak kita ketika kita masuk ke dalam sebuah argumen dengan pasangan kita. Keadaan ini sangatlah menyedihkan ketika putra putri kita melihat langsung ketidakdewasaan kita sebagai orangtua dan dampak terburuk dari hal ini adalah emosional mereka pun ikut rusak karena kesalahan kita.

Jadi, mengapa kita melakukannya? Orangtua memiliki kemampuan ajaib untuk lupa bahwa anak-anak mereka mendengar dengan jelas setiap perkataan yang keluar dari mulut mereka saat bertengkar. Atau orangtua malah berpikir bahwa anak-anak mereka terlalu kecil untuk memahami isi dari pertengkaran dan mengabaikan untuk menyadari bahwa nada negatif yang kita gunakan akan ditiru anak-anak kita. Anak-anak melakukan apa yang kita lakukan bukannya apa yang kita katakan, meskipun kita seringkali berharap sebaliknya. Jika mereka melihat kita menyelesaikan perselisihan dengan perdebatan, mereka akan mempelajari taktik yang sama.

Lalu apa yang harus kita lakukan saat kita tidak sependapat dengan pasangan sementara anak-anak sedang berada di hadapan kita? Tunda ketidaksetujuan Anda untuk sementara waktu. Simpan masalah untuk sementara waktu sampai anak-anak tertidur atau bermain di luar rumah. Sangatlah tidak adil bagi mereka untuk melihat ayah dan ibunya bertengkar hebat di hadapan mereka sementara mereka tidak dapat melakukan apa-apa untuk memihak. Seorang anak tidak boleh berada di dalam posisi dimana mereka harus memilih salah satu antara ayah atau ibunya. Tidak ada yang dapat membuat seorang anak merasa sangat tidak aman ketika mereka melihat ayah dan ibunya tidak berada dalam satu tim yang solid. Dan jika orangtua tidak berada di dalam tim yang sama, maka anak-anak akan merasa mereka perlu pergi untuk mencari rasa aman.

Salah satu dampak terburuk dari berdebat di depan anak-anak adalah saat kita sebagai orangtua hendak menerapkan pengasuhan atas mereka. Secara garis besar pola pengasuhan harus diputuskan bahkan sebelum pasangan memiliki anak. Hal-hal seperti pengaturan pola tidur, sekolah, disiplin, sistem kepercayaan, dan persiapan keuangan anak merupakan beberapa contoh dari hal-hal pengasuhan yang penting. Tidak memiliki rencana pengasuhan alu kemudian bertengkar tentang gaya pengasuhan yang berbeda tidak akan menghasilkan apa-apa selain mengurangi rasa hormat anak-anak kepada ayah dan ibunya. Saat berbeda pendapat, carilah solusi bersama tapi tidak di depan anak-anak. Jika Anda merasa masih perlu banyak belajar untuk menjadi figur orangtua yang baik, maka berpura-puralah untuk selalu menjadi orangtua yang baik sampai Anda benar-benar telah berhasil. Bagian dari menjadi orangtua yang baik adalah saat kita dapat memainkan peranan sebagai orangtua dengan baik.

Salah satu efek samping terburuk dari hidup di dalam lingkungan yang tidak bersahabat adalah stres. Stres seharusnya jangan pernah menjadi bagian hidup dari seorang anak. Beberapa stres yang menyehatkan seperti tantangan menyelesaikan tugas sekolah, pengalaman melakukan hal-hal baru, atau perubahan normal dalam kehidupan seorang anak adalah baik, untuk membantunya bertumbuh sebagai seorang pribadi. Bagaimanapun juga stres negatif yang disebabkan karena tinggal di dalam sebuah keluarga tidak bahagia yang dipenuhi konflik sangatkah buruk bagi kesehatan mental dan fisik seorang anak. Jika kali lain Anda harus bertengkar untuk memutuskan apakah si kecil harus dilatih sepak bola atau les piano, mintalah masukan dari anak Anda sendiri akan kegiatan apa yang ingin dipilihnya.

Belajarlah untuk memilih pertengkaran Anda. Jika Anda seorang yang selalu memulai pertegkaran, mungkin masalah terletak pada Anda dibandingkan pasangan Anda. Hal yang lebih mengkuatirkan dari hal ini adalah Anda mungkin mengasuh anak Anda dengan cara yang sama. Memukul dan memarahi anak merupakan cara yang menyedihkan dan sangat tidak efektif untuk memotivasi, mendorong maupun menginspirasi buah hati Anda untuk mencapai kapasitas kedewasaan terbaik yang ia bisa. Hal terburuk dari semua, sebutan yang serigkali kita berikan saat sedang berada di tengah pertengkaran dapat meninggalkan kesan yang permanen baik bagi pasangan maupun anak yang mungkin belum mengerti bahwa sebutan itu hanya terlontar dalam suasana panas saat itu saja.

Apakah ada batasan usia bagi seorang anak untuk melihat langsung bagaimana orangtuanya berdebat tanpa terkena dampak buruknya? Mungkin tidak ada. Tak peduli berapapun usia seorang anak, apakah di sekolah dasar, remaja maupun orang dewasa yang bahkan mungkin sudah menjadi orangtua, mendengar orangtuanya bertengkar akan selalu membuatnya canggung, tidak nyaman, dan tertekan. Tanpa diragukan lagi bahkan bagi manula jika masih memiliki orangtua dan melihatnya bertengkar akan merasakan hal yang sama.

Jika Anda menemukan bahwa diri Anda terus-menerus berdebat dengan pasangan Anda, baik di depan anak-anak maupun hanya antara Anda berdua, mungkin Anda berdua perlu introspeksi diri dan mengembangkan kepribadian Anda. Perpustakaan dan toko buku dipenuhi dengan buku pengembangan diri yang dapat membantu Anda memiliki pernikahan yang lebih harmonis. Beberapa orang bahkan memperlakukan orang asing lebih ramah daripada memperlakukan pasangan mereka sendiri. Bersikap baik dan hormatilah satu sama lain maka anak-anak Anda akan mendapatkan manfaat dari lingkungan yang damai dimana mereka dibesarkan. Belajarlah bagaimana mengontrol emosi Anda, mengontrol amarah Anda, dan mungkin sedikit lebih mengalah dan suka menolong, pada akhirnya akan membuat Anda menjadi seorang yang lebih menyenangkan untuk berada di sekitar siapapun juga.

Berdebat adalah tentang kontrol. Salah satu pihak selalu bersikeras bahwa dia benar sementara yang lain selalu salah. Jika Anda memiliki pola seperti ini setiap saat, maka memperbaiki masalah kepribadian perlu diupayakan. Memilih perkelahian dan menjadi jahat hanya akan membuat Anda tidak disukai oleh siapapun juga, dan sangat berbahaya bagi Anda sebagai pasangan mapun sebagai orangtua. Pertimbangkan jika menyakiti perasaan orang lain layak untuk dibenarkan. Bukankah Anda akan lebih bahagia jika membuat orang lain bahagia sebagai imbalannya? Duduklah dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi seorang yang lebih baik dan lebih lembut baik sebagai pasangan maupun sebagai orangtua.

Jika perdebatan menjadi masalah dalam pernikahan Anda dan Anda tidak bisa mempertahankannya hanya antara Anda berdua, carilah konseling. Lebih buruk lagi jiak Anda terus-menerus berdebat di depan anak-anak Anda dan pada akhirnya berakhir dengan perceraian. Maka anak-anak pun tidak memiliki pilihan selain harus memilih antara ayah atau ibunya. Tidak ada anak-anak yang dapat melihat perceraian sebagai sebuah pengalaman yang positif. Luka yang tak pernah sembuh merupakan hasil dari retaknya hubungan orangtua. Jika Anda merasa sulit untuk mempertahankan pernikahan, pertimbangkan perasaan anak-anak. Semua anak-anak berhak untuk tumbuh dalam lingkungan yang damai dan stabil.

Sumber : professorshouse
Halaman :
1

Ikuti Kami