Gereja di Etiopia ini terbilang aneh dan tidak umum bagi umat Kristen kebanyakan. Meskipun agama yang dianut sama, namun dikemas secara eksotis dengan sentuhan India. Dalam beberapa hal malah suasana ibadah di sana terlihat mirip dengan umat Islam. Suasana syahdu dalam gereja, cara berpakaian kaum perempuannya, dan bahkan cara mereka berdoa dengan bersujud di atas kedua lutut.
Pada hari-hari besar keagamaan seperti Natal dan Tiga Raja, ribuan peziarah akan berkumpul di tempat-tempat suci seperti Axum dan Lalibela. Beberapa dari mereka bahkan ada yang berjalan kaki berhari-hari menuju tempat-tempat suci tersebut.
Dataran tinggi Etiopia memang penuh dengan jalan setapak yang telah berabad-abda usianya. Meskipun demikian, jalanan tersebut masih terus digunakan. Sedikit sejarah mengenai Etiopia adalah bahwa mereka tidak pernah benar-benar mengalami penjajahan. Kebudayaan Kristen di Etiopia Utara telah tercatat jauh sebelum jaman kolonial, yaitu abad keempat sebelum Masehi.
Sungguh menarik untuk dilihat bahwa dalam menyembah Yesus, kita bisa memakai cara apapun karena kita tidak dibatasi oleh cara ataupun tempat. Yang terpenting adalah hati yang berserah penuh kepada-Nya, itulah yang Dia cari. Justru cara menyembah yang berbeda-beda dapat menambah keunikan tiap tempat dalam melakukan ibadah, selama ibadah itu bertujuan untuk menyembah Dia.
Sumber : kompas/lh3