Setelah berlangsung selama delapan tahun, delapan bulan dan 25 hari, perang Irak akhirnya dinyatakan berakhir hari ini (15/12), ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika di Irak oleh Menteri Pertahanan AS Leon Panetta. Panetta sudah hadir di Baghdad untuk menghadiri dan menjadi tamu kehormatan upacara penutupan misi militer ini. Setelah pidato para pejabat, bendera pasukan AS di Irak akan dilipat dan misi militer AS di Irak dinyatakan ditutup. Tanggal upacara penutupan misi militer ini sengaja dirahasiakan selama berminggu-minggu untuk menjaga agar jangan sampai pihak pemberontak dan militan di Irak merencanakan serangan.
Selesai upacara, komandan terakhir pasukan AS di Irak, Jenderal Lloyd J Austin III akan langsung berangkat ke bandara dan terbang meninggalkan Irak. Perjanjian kemanana antara pemerintah AS dan Irak yang ditandatangani tahun 2008 sebenarnya menyataan batas waktu penarikan pasukan AS dari Irak adalah 31 Desember 2001. Namun para komandan lapangan pasukan AS memutuskan tidak ada gunanya mempertahankan pasukan di Irak setelah negosiasi untuk mengundurkan batas waktu penarikan pasukan gagal. Otomatis seluruh tentara Amerika yang bertugas di Irak dipastikan dapat menikmati liburan natal tahun ini bersama keluarga.
Perang Irak yang dilancarkan Presiden AS George W Bush pada ahun 2003 telah merenggut nyawa 4.487 prajurit AS dan lebih dari 100.000 warga Irak serta menelan biaya lebih dari 800 miliar dolar AS (lebih dari 7,3 kuadriliun) untuk membayar ongkos perang dan rekonstruksi. Bayangkan seandainya dana sebesar itu digunakan untuk upaya perdamaian, dunia pasti akan menjadi lebih baik.
Sumber : kompas