Ilmuwan Sarankan Biarawati Konsumsi Pil Kontrasepsi

Serba-Serbi Sehat / 10 December 2011

Kalangan Sendiri

Ilmuwan Sarankan Biarawati Konsumsi Pil Kontrasepsi

Budhi Marpaung Official Writer
5577

Sejak 81 tahun lalu, Gereja Vatikan telah mengeluarkan larangan penggunaan kontrasepsi yang dibuat dalam bentuk ensiklik (surat edaran Uskup) Casti Connubii. Salah satu alasan mengapa tidak diperbolehkannya alat pengaman seks buatan tersebut adalah karena itu dianggap sebagai usaha untuk mencegah keturunan secara tak alamiah.

Namun di penghujung tahun 2011 ini, dua ilmuwan asal Australia, yakni dr Kara Britt (Monash University) dan Profesor Roger Short (Melbourne University) mengejutkan banyak pihak di dunia internasional dan pastinya umat Katolik karena mereka menyarakan agar para biarawati diberikan pil kontrasepsi untuk mengatur siklus menstruasi dan meningkatkan kesehatannya.

Dalam jurnal kesehatan The Lencet, mereka menuliskan disana bahwa perempuan yang tidak pernah mengandung memiliki siklus menstruasi lebih banyak dibanding perempuan yang memiliki anak karena tidak mengalami kehamilan dan menyusui. Peningkatan jumlah siklus ini diyakini akan meningkatkan risiko kanker.

Pada perempuan yang memiliki anak akan turun risiko kankernya jika memiliki anak pertama pada usia muda, melahirkan lebih banyak anak, dan sering menyusui.

Para peneliti menunjukkan bahwa risiko kanker ovarium dan endometrium turun sebanyak 50-60% pada peminum pil kontrasepsi. Perlindungan tersebut dapat bertahan lama hingga 20 tahun. Namun, tentu saja pil ini tidak bebas risiko. Sebagai contoh, kombinasi pil estrogen dan progestogen dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah (vena tromboemboli) sehingga perlu memperhatikan riwayat kesehatan perempuan calon pemakainya.

Pil kontrasepsi juga meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika memiliki riwayat keluarga yang pernah terserang kanker. Pil tersebut juga dapat menyebabkan masalah lainnya, akumulasi cairan dalam tubuh yang tidak normal, mual, dan sakit kepala.

Melihat hal ini, sepertinya dibutuhkan penelitian lanjutan. Alangkah lebih baik lagi jika didapatkan testimoni dari para biarawati yang tersebar di banyak negara sehingga benar-benar komprehensif penelitian yang akan dikerjakan.

Sumber : detikhealth, wikipedia/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami