Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai berbagai sensasi unik yang sering kita rasakan pada tubuh dalam situasi dan kondisi tertentu.
Mimpi
Kala Anda memasuki fase tidur REM, di mana mimpi sering terjadi, otak membalik saklar biokimia, sehingga tubuh menghalangi kemampuan otak untuk memerintahkan otot-otot bergerak. Kalau saklar itu tidak membalik, justru bisa celaka karena kita akan tertawa-tawa, berjalan-jalan, atau malah keluar rumah menuntun sepeda sambil tidur.
Airmata
Dari semua spesies di bumi ini, menurut para ahli, hanya manusia yang menangis untuk alasan emosional. Dengan menangis, kita akan merasa lebih baik atau lebih tenang saat sedang marah maupun terlalu gembira. Airmata duka atau bahagia berperan dalam menyampaikan perasaan kita kepada orang lain atau mendapatkan simpati dari orang lain.
Cegukan
Entah dari mana datangnya, cegukan selalu tiba-tiba datangnya dan sulit dihentikan. Kontraksi di area diafragma menyebabkan pity soars mendadak menutup dap melahirkan bunyi "hik!" Yang bisa memicu cegukan di antaranya makan banyak, konsumsi alkohol atau minuman bersoda, stres, serta kegembiraan yang tiba-tiba.
Deja Vu
Perasaan aneh ini mungkin kerap Anda alami, serasa pernah bertemu seseorang yang baru ditemui, berada di suatu tempat, atau melakukan sesuatu yang sama sebelumnya, meski barangkali Anda belum pernah mengalaminya. Sensasi ini sulit dipelajari karena terjadi secara acak, tanpa tanda-tanda, dan biasanya hanya berlangsung 10-30 detik. Sejumlah teori mengaitkan ini dengan suatu bagian di otak yang memproses memori jangka panjang. Terjadinya penundaan koneksi antara memori dan pengenalan objek atau kejadian bisa menjelaskan tentang deja vu.
Otak Beku
Mengecap sesendok es krim atau menyeruput minuman dingin, terutama di hari papas, sungguh menyenangkan. Namun, di kepala bisa muncul sensasi nyeri seperti dipukul palu dan otak terasa beku. Syukurlah sensasi itu akan pergi dalam sekejap. Otak beku terjadi jika sesuatu yang sangat dingin menyentuh langit-langit mulut, menyebabkan pembuluh darah di tempat itu sontak mengerut. Bila darah hangat mulai mengalir ke sang lagi, pembuluh darah akan melebar, membuat reseptor bisa mengirim sinyal nyeri ke otak. Pesan itu melewati saraf yang bertanggung jawab pada rasa di wajah, sehingga otak berpikir nyeri itu berasal dari dahi. Itu sebabnya sensasi sakit kepala terasa sekali di dahi.
Sumber : kompas.health