Desember ini mungkin ini adalah bulan yang juga harus anda waspadai disamping beberapa kegiatan jelang Natal yang mungkin menyita waktu anda. Pasalnya sejumlah catatan dan kejadian memperlihatkan bahwa kasus pencurian marak terjadi.
Seperti di Inggris tindak kejahatan diperkirakan akan meningkat. Tindak pencurian maupun pengutilan barang-barang di sejumlah toko di Inggris diprediksi akan menimbulkan kerugian hingga 1 miliar Poundsterling atau setara dengan Rp 14 triliun.
Perkiraan ini dirilis oleh Pusat Penelitian Ritel (Centre for Retail Research/CRR) melalui Sky News dan dilansir dari orange.co.uk, Sabtu (3/12). Kerugian hingga Rp 14 triliun tersebut diperkirakan berasal dari sejumlah kejahatan seperti aksi pengutilan, pencurian oleh karyawan toko, dan penggelapan pasokan barang.
Direktur CRR, Profesor Joshua Bamfield menuturkan, hasil riset ini harusnya dijadikan peringatan oleh para pengusaha ritel. "Ini seharusnya tidak lagi menjadi kejutan bagi para pengusaha ritel, sebab pengutilan, pencurian oleh karyawan sendiri dan penggelapan pasokan barang cenderung meningkat selama perayaan. Bagaimanapun juga, para pengusaha ritel kurang ketat dalam melakukan pengawasan sepanjang tahun ini. Tapi implikasi ini jangan diremehkan," ujar Bamfield.
Menurut Bamfield, kejahatan natal tahun ini meningkat sebanyak 6,2 persen jika dibandingkan 2010 lalu. Hal ini disebabkan oleh iklim ekonomi yang sulit di Inggris saat ini. "Tekanan ganda berasal dari ekonomi yang lemah dan dikombinasikan dengan waktu paling berharga sepanjang tahun, berakibat pada peningkatan kerugian," jelasnya.
Jika di Negara maju seperti Inggris saja, kasus pencurian diprediksi bakal meningkat, mungkin hal itu dapat menjadi acuan juga untuk kita berjaga-jaga. Karena seperti pengalaman sebelumnya, tiap hari raya di Indonesia berpotensi terhadap tindak kriminalitas.
Sumber : berbagai sumber - niel