Hari Pahlawan, Momentum Tepat Meneruskan Perjuangan

Nasional / 10 November 2011

Kalangan Sendiri

Hari Pahlawan, Momentum Tepat Meneruskan Perjuangan

daniel.tanamal Official Writer
2957

10 Nopember 1945, tepatnya 55 tahun yang lalu sebuah momentum heroik bersejarah terjadi. Ratusan ribu pejuang kemerdekaan Indonesia di Surabaya mengangkat senjata sebagai bentuk perlawanan terhadap bentuk penjajahan baru yang akan dilancarkan sekutu melalui pasukan Inggris.

Begitu hebatnya perjuangan tersebut hingga menggerakan perlawanan diseantero nusantara. Peristiwa yang memakan belasan ribu pejuang itupun diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tonggak kebanggaan cinta tanah air lahir. Semangat tersebut hingga kini masih diingat. Sayang, lebih banyak yang tidak bisa merasakan semangatnya lagi.

Semangat kepahlawanan itu kian tergerus oleh mental generasi saat ini yang terlena dengan silaunya modernisasi. Jika kita mau jujur, banyak diantara kita yang belum atau tidak paham dengan arti pahlawan atau kepahlawanan. Sebagian mengira bahwa dengan mengenang Hari Pahlawan melalui upacara, mengheningkan cipta, mengibarkan bendera setengah tiang dan menggelar kegiatan momentual, lantas telah ikut menghargai perjuangan para pahlawan.

Kenapa kita tidak teringat kepada mereka para veteran pelaku sejarah yang hingga kini masih hidup, namun tidak bisa menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya, akibat kurangnya perhatian dan kesejahteraan dari pemerintah. Bahkan banyak dari mereka yang harus rela tergusur dan terusir dari rumahnya karena menempati tanah negara. Ini saatnya kita tergerak untuk bersuara dan memperhatikan mereka.

Idiom lama yang berbunyi “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya,” seharusnya dapat kita tambahkan menjadi “dan meneruskan perjuangannya!” karena kemerdekaan seutuhnya, belum kita capai hingga saat ini. Apa yang harus kita perjuangkan? Ya, jika dulu para pahlawan berperang dengan mengangkat senjata dan melawan penjajah, kini saatnya kita berperang dengan menggunakan pengetahuan kita melawan kebodohan, kemiskinan bahkan mental korupsi yang sudah membudaya dan menjadi jati diri bangsa ini.

Sudah banyak hari bersejarah di bangsa yang kini perlakukan sebagai momentual belaka. Mari bentuk mental kita untuk tidak lagi menunggu para pemimpin bangsa ini bertindak dan menolong bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Sadarlah! Kitalah yang harus menjadi jawaban dan menjadi terang untuk bangsa yang kini haus akan perdamaian dan kesejahteraan. Selamat Hari Pahlawan!

Sumber : Jawaban.com - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami