Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai rendahnya kepercayaan publik dan elektabilitas politisi muda banyak dipertanyakan kebenarannya. Ambil contoh saja M. Fadjroel Rachman yang menilai LSI tidak konsisten. LSI menyebut empat politisi Demokrasi yang terseret kasus korupsi seperti Anas Urbaningrum, M. Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Andi Mallarangeng. LSI menyebut mereka anak muda yang lahir dari reformasi, padahal menurut Fadjorel, mereka tidak punya peran serta dalam lahirnya reformasi.
Wacana kaum muda memimpin dalam Pemilu 2014 mendatang ini memang mengalami masalah pelik. Adapun menurut pengamat politik dari CSIS J. Kristiadi, pemimpin ke depan harus dibekali dan dipersiapkan. “Kalau isunya muda saja, tanpa ada persyaratan, ya repot juga. Tokoh muda kerimpatan juga. Anak muda perlu penggemblengan karakter,” cetusnya.
Lain halnya lagi dari pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Sukardi Rinakit yang menilai anak muda justru harus diberi kesempatan memimpin. Dia mempercayai anak muda memiliki energi memimpin bangsa. “Yang dicari yang muda yang menguasai isu pertanian, pertahanan, infrastruktur. Saya percaya anak muda mampu, walaupun pengalaman kurang. Kalau yang tua terlalu wisdom jadinya lambat,” katanya.
Kita percaya, baik dia itu muda ataupun tua, jika kepemimpinannya berlandaskan rasa takut akan Tuhan, maka Tuhan akan melancarkan kepemimpinan mereka dan otomatis yang mereka lakukan adalah hal-hal yang benar di hadapan Tuhan. Dan dengan begitu, apapun yang mereka lakukan, pasti yang terbaik buat bangsa Indonesia. Kita butuh pemimpin seperti itu, bukan tergantung dari tua mudanya seseorang.
Sumber : inilah/lh3