Minimnya komunikasi dan sikap tidak menghargai hari kenegaraan terjadi ketika Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Malaysia di Kuala Lumpur tanpa alas an yang jelas melarang penyelenggaraan peringatan Sumpah Pemuda di Gedung KBRI oleh Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM).
Alasannya sungguh menggelikan, seminar dengan tema "Izinkan, Yang Muda Berbicara" yang dijadwalkan berlangsung Rabu, 26 Oktober 2011 terpaksa dibatalkan karena panitia tidak memungkinkan lagi mendapat tempat lain untuk penyelenggaraan peringatan sumpah pemuda.
"Alasan pertama yang diajukan kepada kami adalah soal pembicara. Kemudian KBRI menyatakan waktunya terlampau mepet untuk persiapan serta KBRI tidak dapat menyiapakan konsumsi untuk para peserta yang berjumlah sekitar 200 orang yang berasal dari PPI Cabang se-Malaysia, Paguyuban Pelajar Kedaerahan dan PPI ASEAN," kata Zulham seperti dirilis Tribunnews, Selasa (25/10).
Padahal menurut Zulham para utusan PPI dari Thailand, Filipina dan Singapura akan menghadiri acara itu, bahkan ada yang telah datang lebih dahulu. Bahkan pemberitahuan acar ini pun telah diberitahu jauh-jauh hari. Namun demikian, alasan tidak diberikan ijin baru diketahui dua hari sebelum acara. Menurut PPIM alasan yang diberikan pihak KBRI pun tidak masuk akal.
Jauh daripada masalah dan kesalahan teknis, kejadian yang kecil ini memperlihatkan besarnya ketidakpedulian pejabat Indonesia dalam mengakomodir dan memfasilitasi tiap acara yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Inilah mental berpikir yang harus segera diubah oleh para pejabat bangsa ini jika ingin melihat reputasi mereka dihormati.
Sumber : Jawaban.com - niel