Kisah-kisah kerajaan memang mengundang banyak perhatian. Beberapa waktu yang lalu telah digelar secara besar-besaran pernikahan antara Pangeran William dengan Kate, kini kerajaan di Indonesia pun melakukan pagelaran pernikahan yang megah dengan adat-adat budaya Indonesia. Hari ini (18/10), Achmad Ubaidillah atau KPH Yudanegara dan GRAy Nurastuti Wijayareni (GKR Bendera) menggelar upacara pernikahan mereka. Sehari sebelumnya (17/10), pada abdi dalem memasang tarup berupa hasil-hasil bumi seperti pisang sesanggan, kelapa gading, daun keluwih, daun janur, daun puring, serta batang tebu. Tarup sebagai tanda dimulainya hajatan pernikahan.
Keesokan harinya yaitu hari ini, para prajurit keraton telah bersiap berbaris di Dalem Bangsal Ponconiti. Sementara pengantin sudah siap berangkat dari Dalem Gedung Srikaton dengan menggunakan Kereta Jongwiyat ke luar lokasi Keraton melalui Jalan Rotowijan lalu menuju ke utara. Melalui Masjid Gedhe, lalu ke utara lagi menuju Kantor Pos Besar, melewati Pasar Beringharjo dan masuk ke Kepatihan. Jeng Reni dan Mas Ubai, panggilan akrab pengantin itu, akan dikirab dari keraton ke arah kepatihan menggunakan Kereta Jongwiyat. Kereta yang dibuat tahun 1870 ini dulunya dipakai Hamengkubuwono VI untuk berperang dan untuk inspeksi pasukan. Kereta ini nantinya akan ditarik 4 ekor kuda.
“Raja-raja dari seluruh Nusantara akan hadir semua, antara lain Raja Siak, Raja Kasunanan Cirebon, Raja kasunanan Mangkunegaran, Raja Lombok, dan Raja Ternate. Total ada sekitar 40 raja,” kata Koordinator Panitia Pernikahan Agung Keraton Yogyakarta Raden Tumenggung (KRT). Total ada 2.515 undangan akan hadir dalam puncak pernikahan ini. Sebanyak 1.015 undangan mengikuti prosesi panggih di Bangsal Kencono pukul 10.00 WIB dan 1.500 undangan lainnya akan hadir pada resepsi di Kepatihan pukul 16.00 WIB.
Sesudah upacara akad nikah di Masjid Panepen dan panggih di Bangsal Kencono, kedua pengantin dan orangtua akan berjabat tangan dengan para tamu di Bangsal Proboyekso. Dari Bangsal Proboyekso, kedua pengantin akan menuju Bangsal Purworukmi untuk melakukan upacara tampa kaya dan dhahar klimah. Sekitar pukul 15.30, barulah pengantin akan diarak dengan kereta kencana. Karena kereta ini berbentuk terbuka, pengantin nantinya bisa dilihat langsung oleh publik.
Kisah kerajaan beserta orang di dalamnya selalu menarik untuk disimak. Meskipun Indonesia bukan lagi negara kerajaan, namun dulunya di Indonesia ada begitu banyak kerajaan-kerajaan yang bahkan masyur di jaman dahulu kala. Suatu hal yang menarik untuk tetap melestarikan peninggalan di jaman dulu ini. Hal ini juga menjadi salah satu tarik yang luar biasa.
Sumber : berbagai sumber/lh3