Reshuffle memang tidak ada artinya jika tanpa tindakan yang benar-benar nyata saat menteri yang lama sudah dicopot dan digantikan dengan menteri yang baru. Sebelum reshuffle itu terjadi, ada banyak perkiraan menteri yang mana saja yang akan direshuffle. Seperti yang dilansir di berbagai media massa di tanah air, Jawaban.com kali ini merilis latar belakang apa yang membuat menteri-menteri ini layak direshuffle :
Muhaimin Iskandar sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa kasus korupsi di Kemnakertrans merupakan salah satu faktor yang menurunkan kepuasan publik terhadap pemerintahan. Belum lagi masalah TKI yang bekerja di negara Arab yang akhirnya mengalami hukuman pancung. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pun menyatakan persetujuannya agar me-reshuffle menteri yang satu ini. Namun, Muhaimin sendiri cukup yakin tidak akan dicopot karena melihat hasil Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)-nya yang bagus.
Mustafa Abubakar sebagai Menteri BUMN
Menurut peneliti indo bometer M Qodari, yang berpotensi besar di-reshuffle adalah Mustafa karena penyakitnya. “Kalau ada menteri yang sedang berjalan, tetapi kondisi kesehatannya tidak memadai, atau menteri yang memangku jabatan tetap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, itu jadi pertimbangan presiden dalam menilai itu semua,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua yang juga mempertimbangan kesehatan Mustafa sebagai salah satu menteri yang direshuffle.
Darwin Zahedy sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Menurut Qadari, Darwin selayaknya diganti karena banyak target kerjanya yang tidak tercapai. Posisi Menteri ESDM disebut-sebut sebagai salah satu yang akan dilakukan pergantian seiring dengan kinerjanya yang memburuk. Pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto menilai Darwin layak diganti karena sejauh ini belum ada prestasi atau kebijakan tegas dan menonjol yang bisa diambil selama sektor ESDM berada di bawah kepemimpinannya. Hal senada disampaikan Pengamat Perminyakan Kurtubi.
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan
Qadari juga menilai Agus Martowardojo tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan Presiden dan anggota kabinet yang lain sehingga layak diganti.
Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai bahwa Menteri Agama ini pun layak diganti karena diduga melakukan pelanggaran dan tidak mendukung gerakan HAM serta hukum. Suryadharma yang memiliki tugas menjamin kebebasan beragama di Indonesia, justru melakukan diskriminasi terhadap kelompok minoritas keagamaan. Kasus agama pun masih terus terjadi, contoh yang nyata adalah GKI Yasmin
Demikianlah prediksi dari setiap orang ataupun pengamat politik di Indonesia ini. Kita sebagai rakyat tentunya berharap, siapapun yang direshuffle dapat belajar dari pengalaman dan tampil lebih baik lagi. Kita juga berharap susunan kabinet yang baru nanti dapat bersatu padu dalam membangun bangsa sehingga mereka melakukan tugasnya masing-masing.
Sumber : berbagai sumber/lh3