Perkosaan dalam Keluarga Bukanlah Tindakan Kriminal

Nasional / 18 September 2011

Kalangan Sendiri

Perkosaan dalam Keluarga Bukanlah Tindakan Kriminal

Lois Official Writer
4424

Seminar Parlemen Asia tentang Perlindungan Perempuan yang berlangsung di New Delhi, India, mengangkat realitas buruk di kalangan perempuan dunia. Banyak negara yang belum eksplisit menganggap pemerkosaan dalam rumah tangga sebagai kriminal. “Ada 127 negara yang masih belum eksplisit menganggap perkosaan dalam rumah tangga sebagai kriminal,” ungkop anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan yang menghadiri seminar tersebut.

Sebanyak 76 persen wanita di seluruh dunia telah menjadi korban fisik atau kekerasan seksual minimal sekali dalam hidup mereka, menurut laporan yang disampaikan Meira. “Cukup menghebohkan bahwa pelaku kekerasan tersebut bukan orang-orang asing, melainkan mereka yang jadi kerabat dekat, bahkan suami para korban sendiri,” ucap Meira. Di Asia, malah bentuk-bentuk nyata kekerasan dan diskriminasi itu sering terjadi justru lewat tradisi yang ada.

Bahkan yang lebih parah lagi, menurut laporan tersebut, 17 dari 41 negara di Asia Tenggara dan Pasifik, lebih dari seperempat populasinya menyatakan bisa menerima seorang suami memukul istrinya. “Kita harus menjadi agen-agen perubahan dalam transformasi sosial dengan mengangkat isu-isu ini di parlemen kita dan melahirkan kesadaran di konstituen-konstituen kita,” papar Meira.

Sungguh suatu hal yang mengejutkan bahwa di Asia ini masih begitu banyak wanita yang disiksa ataupun mengalami kekerasan di dalam rumah tangga tapi masih dianggap sebagai hal yang wajar. Bagaimana mungkin seseorang yang harusnya melindungi malah menjadi ‘macan yang menerkam’? Negara-negara perlu saling mengsosialisasikan kehidupan berkeluarga yang baik, terutama yang sesuai dengan aturan Tuhan, agar kehidupan seorang wanita tidak disalahgunakan.

Sumber : antaranews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami