Memberi, Bukan Menerima (2)

Investment / 12 September 2011

Kalangan Sendiri

Memberi, Bukan Menerima (2)

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2912

Memberi Dengan Sukacita 

1 Tawarikh 29:9,

“Bangsa ini bersukacita dengan kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela mereka kepada Tuhan; juga raja Daud sangat bersukacita.”

Memberi jangan pernah dirasakan sebagai beban. Jangan tidak boleh membuat tertekan. Pemberian kita jangan diberikan dengan perasaan ragu, enggan segan, atau tidak rela. Sesungguhnya, sebagaimana terlihat dalam kutipan ini, memberi haruslah menjadi kesempatan untuk bersukacita dengan luar biasa! Pemberian kita harus diberikan dengan iman; berikan pemberian Anda kepada Allah dengan keyakinan akan firmanNya. Jika kita memberi dengan mengeluh dan tidak rela, maka apakah hal itu akan membuat Allah menunda pemberian berkatNya yang sempurna kepada kita? Saya tidak tahu. Tetapi, saya tahu bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi orang yang memberi dengan gembira dan sepenuh hati.

2 Korintus 9:7,

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

Dalam ayat ini, sangat jelas bahwa memberi (kita tidak bicara tentang mengembalikan sepersepuluh milik Allah kepadaNya) janganlah dengan terpaksa. Jangan ada yang merasa diintimidasi untuk memberi. Jangan ada yang merasa ditekan harus memberi. Memberi jangan dijadikan kewajiban atau dimotivasi oleh rasa bersalah. Memberi harus dilakukan menurut kehendak bebas dan kasih.

Memberi adalah keputusan pribadi untuk memberi berkat kepada orang lain sebagaimana kita diberkati oleh Allah. Kita melakukannya dengan memberikan dukungan pada berbagai pelayanan dalam gereja setempat kita. Ya, memberi bisa dilakukan di tempat-tempat lain, tetapi jagalah agar Anda terlebih dahulu memberi perhatian kepada tempat dimana Anda dibesarkan dari minggu ke minggu. Berilah dengan rela dan gembira.

Pemberian kita jangan disampaikan dengan perasaan ragu, enggan, atau tidak rela.

 

Bagaimana seharusnya saya memberi untuk karya Allah?

Banyak wadah pelayanan yang menawarkan kesempatan untuk memberi kepada Tuhan dengan bermacam-macam cara. Mulai dari orang miskin, kebutuhan anak-anak, melunasi utang gereja, gereja-gereja yang sedang dibangun, penginjilan yang strategis dan kreatif-seperti pelayanan media CBN atau bermacam jenis pelayanan lainnya.

Kita harus menyadari bahwa masing-masing kita memiliki bagian yang harus dikerjakan. Mungkin kita tidak berada di garis depan ladang pelayanan misi untuk langsung melayani jiwa-jiwa yang ada di pelosok tanah air, namun kita dapat turut memasok bahan bakar untuk mereka yang ada di garis depan. Karena saat kita melakukan bagian tersebut, bagian kita menjadi sama pentingnya seperti mereka yang langsung turun melayani jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan. Maka, marilah kita bersama-sama menjadi mitra yang mendanai Kerajaan Allah.

Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)
Halaman :
1

Ikuti Kami