Malang benar nasib para penjambret ini. Niatnya sih ingin menjambret tas milik salah seorang mahasiswi, tapi malah kehilangan motor yang dipakai untuk menjambret. Bagaimana ceritanya? Kejadian bermula saat Tika (20), mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, hendak berangkat ke kampus dari rumahnya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/6). Tika yang mengendarai sepeda motornya itu menyelempangkan tasnya di sisi kiri.
Tika melaju motornya dengan kecepatan normal. Sekitar pukul 09.00 WIB, Tika tiba di depan pom bensin Pondok Kopi. Tak lama kemudian, dua orang yang berada di atas sepeda motor Yamaha Mio tiba-tiba merapat dan menjambret tas yang dibawa Tika. Mahasiswi inipun langsung berteriak, “Maling, jambret…” Ketika tas sudah berpindah tangan, tanpa pikir panjang Tika langsung memacu motornya mengejar para maling itu sambil terus berteriak maling.
Upayanya membuahkan hasil. Sepeda motor yang ditumpangi dua jambret itu berhasil dipepet. Tika pun nekat menyerempet motor penjambret dari arah kanan. Brak! Ketiga orang itu tergeletak di atas aspal. Dalam kondisi itu, Tika masih meneriakkan dua penjambret tadi. Panik, kedua pelaku itu langsung berdiri dan mengambil langkah seribu. Keduanya masuk ke pemukiman penduduk. Alhasil, motor mereka pun terlupakan dan tidak dibawa.
Kini giliran warga yang mengejar. Warga mengamuk dan nyaris membakar motor Mio berwarna merah milik penjambret tersebut. Berkat keberanian seorang wanita dalam mengejar tasnya, dua penjambret itu akhirnya berhasil dibekuk warga. Tas Tika pun berhasil diselamatkan. Keadilan pun ditegakkan.
Keberanian Tika membuat si penjambret begitu malang. Tidak mendapatkan hasil rampasan, motor hampir hilang, dan akhirnya pun tertangkap. Ini kisah sederhana yang mencerminkan bahwa kebenaran selalu menang. Namun, keberanian Tika ini memang patut kita jadikan contoh sekalipun mungkin tidak harus diikuti, apalagi jika mengancam nyawa. Karena harta yang hilang, tidaklah seberharga nyawa yang hilang.
Sumber : vivanews/lh3