Dianggap Kristenisasi, Gereja Dibakar Massa di Senegal

Internasional / 28 June 2011

Kalangan Sendiri

Dianggap Kristenisasi, Gereja Dibakar Massa di Senegal

Lois Official Writer
2196

Kejadian ini merupakan kejadian terburuk di negara berpenduduk mayoritas Muslim ini. Sebanyak seratus pemuda membakar sebuah gereja di Senegal. Tidak hanya itu, mereka juga membakar sebuah bar yang terletak di ibukota Sinegal pada Minggu yang lalu (26/6). Juru bicara Asosiasi Imam wilayah setempat, Thierno Mbeugne mengatakan bahwa imam konservatif di distrik Dakar meminta kepada para pemuda setempat untuk melakukan aksi guna melawan apa yang mereka nilai sebagai ‘perlawanan terhadap agresi kepercayaan mereka’. Mbeugne mengklaim bahwa pemimpin agama Kristen mencoba untuk melakukan kristenisasi dengan berkedok mengajari warga setempat bahasa Inggris, selain itu mereka juga membagikan salib dan literature saksi-saksi Jehovah.

Karena itulah, mereka kemudian menjadikan gereja sebagai sasaran, karena mereka mengklaim bahwa anggota gereja itu menyiarkan agama Kristen, sementara sebuah bar menjual minuman-minuman beralkohol. Tidak jelas apakah gereja dan bar ini sudah memiliki ijin mendirikan bangunan yang sebenarnya, tapi seharusnya tidak semua harus dilawan dengan kekerasan. Meskipun pemimpin umat Islam tidak mendukung aksi kekerasan yang dilakukan para pemuda Muslim itu, tapi mereka menilai tindakan mereka tepat.

Salah satu dari seratus pemuda Muslim itu, Mame Faye (24) menjelaskan bahwa aksi massa dikonsentrasikan di gereja saat para jemaat sedang melakukan ibadah, sebelum berlanjut ke sebuah bar. Sedangkan saksi lainnya mengatakan bahwa seratus pengunjuk rasa merangsek masuk ke bar dan meminum kaleng bir. Mereka kemudian mengosongkan barang-barang yang ada di dalam bar tersebut dan melemparnya keluar. Mereka kemudian membakarnya.

Seorang dokter mengatakan pihaknya telah merawat sedikitnya 37 orang, termasuk mereka yang terluka dari pihak kepolisian. Salah satu dari mereka mengalami luka di kepala. Belum bisa dipastikan apakah ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, berita selanjutnya mengatakan bahwa polisi kemudian menggunakan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa tersebut.

Sudah sering kita mendengar tentang kerusuhan yang terjadi antar umat beragama khususnya Kristen dan Islam ini dari berbagai belahan dunia. Namun, kita sebagai umat Kristen yang harusnya mencerminkan kasih agape, hendaknya dapat menjadi terang dan garam dunia. Caranya? Kita harus menjadi orang yang mencerminkan Yesus melalui sikap, tindakan, perkataan, maupun kelakuan kita. Biarlah nanti orang dapat melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda dari hidup kita, tanpa kita harus mengkristenisasi orang-orang tersebut.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami