Pernahkah Anda melihat binatang ini? Bulunya sangat hangat dan rapat sehingga membuat hewan semi akuatik ini tidak kehilangan panas tubuh. Ini sangat penting mengingat platypus menghabiskan waktu hingga 10 jam per hari dalam air dan aliran sungai yang suhunya mencapai 0 derajat Celcius. Selain itu, bulunya ini anti air sehingga hal itu menambah suhu tubuhnya yang tetap merasa hangat. Namun kini, spesies mereka terancam.
Bulu tebal dan anti air inilah yang membuat platipus (Ornithorhynhus anatinus) menjadi target bagi para pemburu. Ditambah lagi, Australia yang menjadi tempat tinggal platipus dalam waktu dekat akan menjadi terlalu panas sehingga mereka tidak bisa lagi bertahan hidup di sana. Kelebihan yang dimiliki binatang inilah yang malah akan membuatnya terancam.
Dari penelitian terbaru yang dipublikasikan di Global Change Biology, diperkirakan di tahun 2070 mendatang, lebih dari 30 persen habitat platipus saat ini akan terlalu panas bagi mereka. “Bulu yang sangat mengisolasi ini merupakan aset bagi hewan pada iklim dingin. Namun demikian, bulu menjadi beban saat kondisi menghangat,” kata Jenny Davis, dosen dan ekolog dari Monash University, Australia.
Hingga abad ke-20, platipus merupakan hewan burun yang bulunya sangat diminati. Beruntung kini hewan itu telah dilindungi oleh undang-undang di Australia, meskipun sekarang ada ancaman lainnya. Platipus sendiri adalah salah satu dari lima spesies mamalia yang bertelur. Mereka juga satu-satunya anggota dari genus Ornithorhynchus yang masih hidup. Platipus juga merupakan satu-satunya mamalia yang berbisa di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri banyak hewan yang hampir punah yang perlu dilindungi. Namun, seringkali kita mengabaikan hal-hal yang di luar kita karena terfokus pada masalah yang sedang kita hadapi. Kita harus mulai peka terhadap sekitar kita dan berbuat sesuatu bagi kepentingan orang banyak, agar kita jangan merasa hidup kita biasa saja.
Sumber : vivanews/lh3