Aneh-Aneh Saja, Kini Manusia Pun Bisa Mentato Matanya

Nasional / 3 June 2011

Kalangan Sendiri

Aneh-Aneh Saja, Kini Manusia Pun Bisa Mentato Matanya

Lois Official Writer
2529

Menjadikan tubuh atau wajah sebagai media lukis mungkin sudah biasa. Orang-orang menyebutnya tato. Namun, yang tidak biasa kalau yang ditato adalah bola mata. Sungguh menakutkan, tapi tato bola mata pernah dilakukan oleh manusia dengan menyuntikkan zat warna ke lapisan atas mata. Hal ini merupakan hal yang ekstrem untuk dilakukan karena memang mata merupakan tempat sensitive, bahkan debu pun dapat menyakitkan mata.

Bagian yang dijadikan tempat melukis adalah bagian kornea, yaitu bagian yang bewarna putih dari mata. Tentu saja butuh nyali besar untuk mencobanya, karena harus menahan sakit akibat tusukan jarum di bagian mata, juga harus siap menghadapi resiko kesehatan yang membahayakan mata. Hanya dokter spesialis matalah yang bisa melakukan teknik tersebut.

Himanshu Mehta, dokter spesialis mata mengatakan bahwa tato bola mata bisa dilakukan setelah melewati studi selama satu tahun. Mehta mengatakan, kegagalan dalam teknik ini bisa menimbulkan pendarahan atau infeksi pada mata dan meningkatkan resiko kebutaan. Tato bola mata juga bisa merusak pembuluh darah dan perforasi. “Kornea, lapisan halus dan transparan di atas retina, merupakan jendela untuk melihat dunia,” katanya.

Stop melakukan kekerasan terhadap mata, kepala, tangan, maupun anggota tubuh yang lain. Stop mengasari diri sendiri. Stop bertindak jahat kepada ciptaan Tuhan, meski itu tubuh Anda sendiri. Apalagi manfaat tato ini sungguh tidak sepadan. Hanya bisa mengubah warna kornea dan menutup cacat yang ada. Kita berharga di mata Tuhan, meski dengan mata cacat sekalipun. Jangankan mata, bahkan jika kita hanya terdiri tubuh semata tanpa tangan, kaki, mata yang lengkap, telinga, atau apapun, Tuhan tetap memandang kita indah. Lihat saja kesaksian orang-orang yang tidak lengkap anggota tubuhnya, tapi dapat melakukan hal yang luar biasa.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami