Pancasila Rumah Kita, Menyentuh Hati Berbangsa Kita

Nasional / 1 June 2011

Kalangan Sendiri

Pancasila Rumah Kita, Menyentuh Hati Berbangsa Kita

Lois Official Writer
4779

Mega membacakan pidatonya setelah mantan Presiden Habibie berorasi di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6). Pidato Mega seperti biasa diawali dengan kata “Merdeka!” sembari mengangkat tangan kanan. “Saya ingin kembali sampaikan, cuplikan lagu dari Franky Sahilatua, sahabat saya, dalam syair lagu Pancasila Rumah Kita,” ujar Mega yang mengenakan kebaya putih dan kain merah. Lirik lagu ciptaan musisi Franky Sahilatua yang berjudul Pancasila Rumah Kita, dibacakan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam rangka Hari Lahir Pancasila. Kala mengucap lirik lagu tersebut, suara Mega bergetar. Dia menahan tangis.

Berikut ini cuplikan lirik Pancasila Rumah Kita yang membuat Mega menitikkan air mata tersebut : Pancasila rumah kita, rumah untuk kita semua. Nilai dasar Indonesia, rumah kita selamanya. Untuk semua puji namanya, untuk semua cinta sesama, untuk semua wadah menyatu, untuk semua besambung rasa, untuk semua saling membagi pada setiap insan, sama dapat sama rasa. Oooh Indonesiaku, oooh Indonesia.

Sebelumnya, lagu ini sempat dinyanyikan dalam acara penghormatan bagi Franky tadi malam (31/5). Sejumlah musisi dan tokoh seniman hadir dalam acara itu. Selain menyuguhkan hiburan, acara bertema “Pancasila Rumah Kita, A Tribute to Franky Sahilatua” ini juga diisi dengan kritik sosial terhadap berbagai permasalahan bangsa. Acara yang digagas oleh Akar Indonesia bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Green Music Foundation, dan Kalyana Shira, juga diisi pembacaan puisi. Bagi DKJ sendiri, ‘Pancasila Rumah Kita’ menjadi aksi lanjutan dari kampanye merespon kondisi semakin pudarnya kesadaran masyarakat atas multikulturalisme bangsa. Juga sebagai pengingat atas kesepakatan berbangsa yang saat ini seolah hendak dibelokkan menjadi dominasi satu kelompok saja.

Seharusnya memang Pancasila harus menjadi rumah kita, rumah tempat kita berlindung, rumah tempat adanya kepribadian yang berbeda-beda namun disatukan oleh ‘darah’ Indonesia, rumah yang kita pelihara dan pupuk bersama. Pancasila perlu ada di dalam hati kita. Betapa nyamannya, jika kita menjadikan Pancasila sebagai ‘home sweet home’ kita.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami