Banyak literatur yang beredar mengenai tips-tips bagaimana membumbui seks dalam pernikahan. Namun hari-hari ini, keluhan umum yang seringkali terlontar adalah “tidak cukup sering”.
Tapi sekali lagi, lihatlah siapa lagi yang mengeluh. Apakah suami selalu merasa kurang karena istri mereka tidak bersedia melakukan hubungan intim, atau wanita merasa tertekan karena mereka harus melakukan kewajiban sebagai seorang istri sementara mereka harus mencuci, memasak, antar jemput anak, mendisiplin, menghadiri pertemuan sekolah dan berbelanja?
Bahkan Alkitab atau Perjanjian Baru menyatakan bahwa seks tidak boleh ditolak atau diminta. Jika salah satu pihak tidak ingin melakukan hubungan seks, pasangannya harus menghormati hal itu. Begitu juga sebaliknya, jika salah satu pihak suka melakukan hubungan seks, maka pasangannya harus menyetujuinya. Kompromi seksual sangat dianjurkan sepanjang dilakukan secara wajar.
Mengungkap Data Statistik
Laporan statistik sangatlah bervariasi. Meskipun tidak seragam karena perbedaan geografis dan keengganan masyarakat untuk membicarakan masalah pribadi, namun data statistik tetaplah menghbur.
Sebagai contoh, sebuah laporan yang disponsori sebuah entitas Kristen, mengatakan bahwa dengan memasukkan semua kategori usia, pasangan menikah rata-rata melakukan hubungan seks dua kali dalam seminggu.
Survei lain yang dilakukan pada tahun 2003 oleh Durex mengungkapkan bahwa:
(data statistik: Sheryl and Bob Stritof)
Mengapa Pasangan Tidak Melakukan Seks Lebih Sering
Kemungkinan penyebabnya adalah:
1. Secara Fisik
2. Secara Emosional
Penyebab lainnya termasuk kehilangan pekerjaan, kematian anggota keluarga maupun kesulitan keuangan. Perselingkuhan juga dapat menjadi penyebab hilangnya minat untuk berhubungan intim. Masalah kepercayaan merupakan faktornya.
Jika pasangan merasa bahwa kehidupan seks mereka mempengaruhi pernikahan mereka, pasangan ini harus sepakat untuk menemui konselor atau terapis seks. Tetapi sebelum mengambil langkah tersebut, kedua belah pihak harus bersedia mengakui bahwa masalah itu memang ada dan ada keinginan yang kuat dari kedua belah pihak untuk mencari jalan keluar bagi masalah tersebut.
Manfaat Melakukan Hubungan Seks Yang Lebih Sering Di Dalam Pernikahan
Tidak ada keraguan mengenai hal ini - seks itu menyehatkan. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pasangan yang menikah hidup lebih lama dibandingkan yang tidak menikah. Bisa jadi hal ini disebabkan adanya kekuatan dukungan dari pasangan menikah maupun dari frekuensi seks – yang dikenal sebagai tonik penangkal stres.
Manfaat lainnya adalah:
Dengan mempertimbangkan manfaat seringnya melakukan hubungan seks dalam pernikahan, pasangan harus berupaya untuk mempertahankan perilaku yang sehat terhadap seks (hal ini termasuk bereksperimen dengan gaya-gaya baru dan membaca buku yang menyajikan tips menjadikan seks lebih menyenangkan dan lebih erotis).
Pasangan harus meningkatkan sensitivitas akan peluang romantis dan bersikap spontan. Semua aktivitas dan masalah sehari-hari tidak seharusnya meredamkan potensi melakukan hubungan seks.
Memang benar bahwa kelelahan merupakan sebuah realita dan tidak dapat dihindari. Intinya adalah, bagaimana pasangan dapat menyesuaikan gaya hidup mereka untuk menghindari diri mereka menjadi terlalu lelah.
Sumber : professorshouse.com