Dapatkah Anda Hidup Tanpa Facebook?

Nasional / 19 May 2011

Kalangan Sendiri

Dapatkah Anda Hidup Tanpa Facebook?

Lestari99 Official Writer
2589

Katakan kepada para pengguna facebook untuk hidup tanpa memeriksa pesan, posting foto, memperbarui status dan menghentikan aktivitas favorit mereka di situs jejaring sosial dan mereka mungkin akan langsung berkeringat dingin.

Tapi itulah tantangan yang sedang disiapkan oleh Raymond Underwood kepada jemaatnya. Raymond adalah pendeta senior dari Palm Beach Community Church di Palm Beach Gardens, Florida.

Ia meminta kepada setiap jemaatnya untuk tidak melakukan hal itu hanya untuk satu hari dalam seminggu – meskipun hal itu mungkin masih terlalu banyak bagi beberapa orang.

Raymond ingin agar jemaatnya ‘menjauh’ dari facebook sehari dalam seminggu untuk membantu jemaatnya berfokus pada “hubungan yang lebih signifikan”.

“Kami tidak mengatakan bahwa facebook adalah buruk atau salah,” ujarnya, seperti yang dilaporkan Palm Beach Post. “Namun mematikan facebook merupakan salah satu cara untuk kita bisa berada di dalam realita hubungan saat ini.

“Kita menyebutnya dengan hubungan persahabatan facebook, namun sesungguhnya mereka bukan sahabat.”

Mungkin Raymond ada benarnya. The American Academy of Pediatrics baru-baru ini memperingatkan bawa orang muda yang menghabiskan banyak waktu di situs jejaing sosial beresiko menderita “depresi facebook”.

Mereka juga mencatat bahwa media sosial sedang menggantikan interaksi tatap muka langsung sebagai cara utama bagi para remaja dan generasi muda untuk berinteraksi sosial.

Poling yang diadakah oleh Common Sense Media di tahun 2009 juga menemukan bahwa 22 persen remaja, atau 1 di antara 5 remaja, log on ke situs media favorit sosial mereka kebih dari 10 kali dalam sehari.

Menariknya, Pendeta Raymond juga antusias terhadap facebook sebagai suatu cara memperkenalkan gerejanya kepada orang banyak.

Ketika membahas facebook secara umum, “Facebook merupakan suatu hal yang baik,” ujarnya. “Kami menargetkan kelompok-kelompok dengan media sosial.”

Dan puasa menggunakan facebook ternyata tidak berlaku untuk membuka facebook yang menampilkan profil gereja.

Tapi tetap saja, bagi Raymond intinya adalah membantu jemaat untuk memberikan perhatian penuh kepada orang-orang ‘nyata’ yan berada di dalam kehidupan mereka.

“Semua orang mencintai facebook, namun mereka juga menyadari bahwa hal itu telah mengambil terlalu banyak waktu dalam kehdupan mereka,” ujarnya.

Segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan porsinya dan pada tempatnya pasti baik adanya. Masalah sebenarnya bukan pada facebook itu sendiri namun kepada para penggunanya yang seharusnya dapat menggunakan facebook secara bijak.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami