Seorang pemilik perusahaan taksi telah memberikan reaksi atas kemarahan dan permintaan dari dewan lokal untuk menyingkirkan sebuah salib kecil dari dashboard salah satu taksinya karena tampak “porno”.
Dewan lokal mengajukan permintaan kepada Clair Cook, pemilik dari AnD taxis di York, setelah menerima pengaduan dari anak sekolah berusia 15 tahun bahwa salib tersebut menyerupai “penis palsu”.
Pengemudi taksi tersebut yang memiliki salib kaca kecil berwarna biru merupakan seorang Katolik Roma yang mengatakan ia membeli salib tersebut di Yunani saat sedang berlibur ke sana enam tahun yang lalu. Ia meminta agar namanya tetap dirahasiakan.
Saat media menanyakan apa yang dirasakannya mengenai pengaduan tersebut, ia menjawab, “Saya sungguh tidak percaya bahwa ada orang yang bisa berpikir bahwa itu bukan salib. Saya telah menyingkirkannya dari dashboard sesuai permintaan karena saya tidak ingin kehilangan lisensi saya namun saya tidak berpikir bahwa hal ini telah ditangani dengan seharusnya.”
Clair Cook juga marah dengan pendekatan yang dilakukan oleh dewan lokal kota York. Ia menyatakan bahwa dewan seharusnya menangani keluhan dengan hati-hati jika menyangkut simbol agama atau apapun yang berhubungan dengan keyakinan.
Clair juga membela sopir taksinya atas aspek kedua dari pengaduan yang dibuat oleh pelajar tersebut, yang mengkritik kemampuan mengendara sopir taksinya.
“Saya pribadi sangat tersinggung dan bersimpatik pada sang pengemudi. Tidak hanya karena pengaduan ini berhubungan dengan ornamen alami dari suatu agama, namun keluhan dan implikasi yang ada merupakan sesuatu yang sangat serius,” ujarnya.
“Bagaimanapun juga keselamatan penumpang merupakan prioritas nomor satu saya, demikian juga dengan ‘reputasi dan kepercayaan’ pengemudi saya.”
Colin Rumford, kepala dari Environmental Health and Trading Standards di dewan lokal kota York mengatakan bahwa keluhan tersebut telah diterima dari seorang anak mengenai apa yang mereka pikir merupakan sebuah item yang ‘tidak pantas’ untuk berada di dalam taksi.
Namun ia mengakui bahwa respon dewan lokal kota seharusnya bisa lebih baik dari ini.
Colin mengatakan, “Pertimbangan yang hati-hati selalu diperlukan ketika menerima setiap keluhan dan tergantung pada sifat keluhannya, petugas seharusnya akan mengambil tindakan yang relevan jika diperlukan,” ujarnya.
“Dalam hal ini, yang tampak adalah operator taksi secara salah menyarankan untuk menyingkirkan item tersebut dan intervensi kami seharusnya sangat terbatas, cukup untuk membuat mereka menyadari keluhan yang ada. Akan lebih baik jika operator taksi menyelesaikan masalah ini langsung dengan pelanggan mereka.”
Simbol agama memang menjadi suatu yang cukup sakral bagi para pengikutnya. Sudah seharusnya setiap pihak menanggapi dengan bijak kasus-kasus seperti ini agar tidak terjadi perpecahan dan pertikaian lebih lanjut yang meluas.
Sumber : christiantoday