Imbas dari tewasnya pemimpin jaringan teroris internasional Osama bin Laden membuat adanya kekhawatiran gereja-gereja di Pakistan terhadap adanya aksi balasan yang mungkin menyasar kepada umat minoritas disana. Karenanya para emimpin-pemimpin Gereja di Abbottabad, kota di Pakistan bagian utara meminta perlindungan pemerintah.
Mereka khawatir bahwa kedamaian yang telah mereka nikmati selama satu dasawarsa akan hancur. “Sekitar satu dekade perang melawan teror, tidak terjadi satu kalipun pemboman di sini,” kata Pastor Javed Akram Gill, ketua Association of Churches of Hazara Division, sebuah asosiasi interdenominasi.
Pastor Javed mengatakan bahwa peristiwa itu menjadikan Abbottabad jadi sorotan dan ancaman serangan mulai meningkat. Kelompok ekstremis terlarang Tehreek-e-Taliban Pakistan telah mengeluarkan ancaman bahwa para pejabat militer dan pemerintah berada di daftar sasaran utama mereka. “Kita harus melihat kembali strategi keamanan kita tanpa perlu menarik perhatian yang tidak perlu,” kata Zakir Paul, penatua Gereja Presbiterian.
Para pemimpin Gereja itu berkumpul di rumah seorang Kristen dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh asosiasi tersebut. Pertemuan 10 tokoh Gereja itu berasal dari Gereja Katolik, Presbiterian, Injili, dan Sidang Jemaat Allah. “Kelompok-kelompok orang muda akan dikerahkan dan perlindungan yang lebih serius akan diusahakan dari pejabat teras kepolisian.”
Mereka membahas peran Gereja dalam menjaga perdamaian dan melihat kembali berbagai keprihatinan yang dialami oleh berbagai kelompok minoritas. Kristen Pakistan juga sepakat untuk menemui pejabat kepolisian, meskipun kini banyak pejabat “sibuk menjaga keamanan diri sendiri” karena terancam, dan mencari perlindungan usai peristiwa itu.
Sumber : ucanews/DPT