Kematian Osama bin Laden tidak serta merta menghentikan teror yang dilakukan oleh kelompok al-Qaeda. Bisa jadi, mereka malah tambah ‘panas’ dan merencanakan serangan balik. Lalu, siapakah yang akan memimpin gerakan garis keras ini? Apakah benar tidak ada cara untuk menghentikan mereka agar tidak lebih radikal dan menyebabkan lebih banyak korban lagi?
Dilansir dari laman India Express (2/5), pemimpin nomor dua al-Qaeda, Ayman al-Zawahri disinyalir kuat akan menggantikan Osama dalam memimpin jaringan teror terbesar di dunia tersebut.. Dia tidak bisa dipandang sebelah mata karena dialah kepala pelaksana serangan di al-Qaeda sekaligus mentor Osama bin Laden.
Zawahri (59) adalah seorang dokter lulusan sekolah kedokteran paling bergengsi di Mesir. Pendidikan kedokterannya diambil sesuai dengan sejarah pendidikan keluarganya yang kebanyakan di bidang medis. Ayahnya, Mohammed Rabie al-Zawahiri adalah seorang professor farmasi yang terkenal sementara ibunya, Umayma Azzam adalah seorang politisi. Kakeknya adalah seorang imam besar al-Azhar.
Ketika usianya 14 tahun, dia bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM). Ketika gerakan ini dan pemimpin IM kala itu Sayyid Qutb ditahan, dia membentuk gerakan bawah tanah untuk menggulingkan pemerintahan dan membentuk negara Islam. Zawahri adalah satu dari 301 orang yang ditahan ketika Anwar Sadat, presiden Mesir kala itu, tewas tertembak tahun 1981. Dia bertemu dengan Osama untuk pertama kali pada pertengahan tahun 80-an di Peshawar, Pakistan dimana dia saat itu mendukung gerilyawan mujahidin Afghanistan dalam memerangi Uni Soviet.
Sejak menjadi tokoh penting al-Qaeda, Zawahri kerap mengeluarkan komentar atau propaganda dalam bentuk video, terlebih lagi setelah peristiwa 11 September. Video terakhirnya menyerukan kepada seluruh umat Muslim untuk melawan tentara NATO dan AS yang menyerang Libya. Pada awal bulan ini, sumber intelijen Pakistan mengatakan bahwa Zawahri kembali lolos dari serangan militer pada penyerangan yang menewaskan empat pejabat tinggi al-Qaeda tersebut.
Gerakan keras yang mengatasnamakan agama ini, sering mendapat kritikan, bahkan di kalangan umat yang agamanya dibela oleh kelompok ini, karena apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama itu yang semestinya. Alangkah indah dunia ini, jika kita semua saling mengerti tentang kasih dan memperlakukan setiap orang dari kalangan apapun dengan kasih, bukan dengan kekerasan.
Sumber : vivanews/lh3